Jakarta -
Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa Sastraatmaja menilai industri tekstil berperan penting bagi perekonomian Indonesia, serta mampu menyerap banyak tenaga kerja. Sayangnya industri ini menghadapi sejumlah tantangan yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.
Ia mencontohkan ketatnya aturan yang diterapkan Uni Eropa terhadap produk tekstil Indonesia. Jemmy menyebut mulai tahun depan produk yang ingin masuk ke negara anggota Uni Eropa harus bebas dari batu bara.
"Kalau Indonesia EU-CEPA berhasil ditandatangani, untuk masuk, untuk mendapatkan zero duty, minimum ada two step process yang harus dilakukan di Indonesia. It's mean kainnya harus dicelup atau di-print di Indonesia. Dan ketentuan dari Eropa untuk tahun 2025 industri yang akan mengekspor ke sana harus bye-bye coal, tidak boleh menggunakan batu bara," katanya dalam acara APEC BAC Indonesia di Jakarta, Sabtu (31/8/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu ia berharap peran dari pemerintah menyalurkan gas ke industri tekstil, terutama di wilayah Bandung dan Solo. Selain itu persoalan harga gas juga mesti diperhatikan pemerintah.
"Saya sudah usulkan beberapa kali, saya tanyakan ke pemerintah kapan gas tiba ke sentra-sentra industri tekstil. Terutama di Solo Raya dan Bandung Raya," tutur dia.
Tantangan lainnya berasal dari ketentuaa hukum yang mudah Berubah-ubah. Jemmy menyebut kondisi ini menyulitkan pelaku industri untuk melanjutkan investasinya.
Pada kesempatan itu ia menyangkal mesin-mesin industri sektor tekstil sudah bersifat tua dan usang. Ia juga membantah industri ini masuk era sun set sebab masih banyak investor asing yang melirik Indonesia sebagai lokasi investasi.
Menanggapi permintaan Jemmy, dan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko sedang mengupayakan pembangunan pipa gas bisa masuk ke industri. Dalam hal ini pihaknya menggandeng Kementerian ESDM.
"Ini kita sedang bersama-sama dengan Kementerian ESDM untuk investasi bersama pipanisasi untuk bisa ke industri," pungkasnya.
(ily/hns)