Jakarta -
Menikmati kopi bisa lebih sehat dengan menerapkan tips-tips yang didapat dari ahli gizi. Mulai dari memilih jenis biji kopi yang tepat hingga cara menyeduhnya.
Bangun pagi hari dan menikmati secangkir kopi jadi kebiasaan banyak orang. Mereka merasa kurang berenergi atau fokus jika belum menyesap minuman berkafein ini.
Secara ilmiah, kafein bantu atasi rasa lelah, meningkatkan kewaspadaan mental, dan memberi energi untuk menjalani hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa kafein dapat meningkatkan kinerja atletik, mengurangi risiko depresi, dan penurunan kognitif.
Keistimewaan lainnya, kopi kaya antioksidan yang membantu menetralkan senyawa berbahaya yang disebut radikal bebas yang dapat menyebabkan peradangan, kerusakan sel, dan penyakit.
Minum 2-3 cangkir kopi setiap hari dikaitkan dengan tingkat kondisi kronis yang lebih rendah seperti diabetes, sindrom metabolik, penyakit jantung, dan kanker.
Namun, tidak semua racikan kopi menyehatkan. Cara menyiapkan kopi jadi faktor utama yang menentukan sehat atau tidaknya kopi tersebut.
Mengutip Health (12/8/2024), ada 5 tips bikin kopi sehat dari ahli gizi. Ini daftarnya:
1. Pilih metode penyeduhan saring
Foto: Getty Images/ArtRachen01
Banyak metode penyeduhan kopi, termasuk French press, drip, cold brew, dan lainnya yang bisa dipilih sesuai selera. Secara umum, metode ini dibagi 2 yaitu penyeduhan dimana bubuk kopi disaring dan bubuk kopi dilarutkan.
Untuk metode tidak disaring seperti French press, cold brew, atau kopi Turki memungkinkan minyak dan partikel masuk ke dalam cangkir kopi. Ini menghasilkan rasa yang kuat dan kaya, tetapi dapat memiliki beberapa konsekuensi kesehatan yang negatif.
Sebuah penelitian si Norwegia dengan lebih dari 500.000 peserta menemukan bahwa minum kopi yang tidak disaring dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih tinggi daripada minum kopi yang disaring.
Para peneliti mencatat hal ini mungkin sebagian karena beberapa partikel yang tersisa dalam kopi yang tidak disaring, yang disebut diterpena. Partikel ini disebut dapat meningkatkan kadar kolesterol. Kopi yang tidak disaring memiliki sekitar 30 kali jumlah diterpena daripada kopi yang disaring.
Memilih metode penyeduhan yang disaring dapat membantu membuat kopi kamu lebih menyehatkan jantung.
2. Jenis kopi light roast lebih baik
Saat pilih jenis kopi, pastikan tahu benar dari mana kopi itu berasal dan seperti apa cara pemanggangannya (roasting).
Ketinggian tempat biji kopi ditanam memengaruhi nutrisinya, khususnya kandungan polifenolnya. Polifenol adalah antioksidan yang bertanggung jawab atas sebagian besar manfaat kesehatan kopi. Jadi kandungan polifenol yang lebih tinggi dapat berarti kopi yang lebih sehat.
Kopi tinggi polifenol biasanya berasal dari Ethiopia, Kolombia, dan Guatemala, meskipun hal ini bergantung pada wilayah tempat kopi tersebut ditanam.
Penelitian menunjukkan bahwa kopi panggang ringan (light), sedang (medium), dan gelap (roast) juga memiliki profil antioksidan yang berbeda.
Kopi panggang ringan memiliki jumlah asam klorogenat dan antioksidan tertinggi, yang dikaitkan dengan manfaat kesehatan seperti penurunan risiko diabetes, kanker, dan penyakit kardiovaskular.
Penelitian in vitro (tabung reaksi) menunjukkan bahwa manfaat anti-inflamasi dari antioksidan kopi berkurang seiring dengan meningkatnya waktu pemanggangan. Jadi, kopi panggang ringan memiliki sifat anti-inflamasi paling banyak, dan kopi panggang gelap memiliki sifat paling sedikit.
3. Kopi filter vs espresso
Foto: iStock
Meracik kopi bisa dengan filter (penyaring) atau mesin. Kopi yang disaring (filtered coffee) menggunakan gravitasi agar air menetes ke bawah dan menciptakan minuman. Sementara espresso menggunakan mesin, air bertekanan, dan biji kopi yang digiling halus untuk menghasilkan minuman yang lebih pekat dan berenergi.
Pada kopi saring, diterpena diketahui lebih sedikit sehingga lebih menyehatkan. Lalu bagaimana dengan espresso?
Espresso memiliki kandungan diterpena yang berada di antara kopi yang disaring dan yang tidak disaring. Ini bisa jadi alasan mengapa minum 3-5 cangkir espresso setiap hari dikaitkan dengan kadar kolesterol total yang lebih tinggi.
Espresso di sisi lain memiliki jumlah polifenol dan asam klorogenat terbesar yang menyehatkan. Namun karena kandungan kafeinnya yang pekat dan kadar diterpena yang lebih tinggi, mungkin sebaiknya dinikmati dalam jumlah sedang.