Bogor -
Polisi menangkap tiga pelaku tawuran yang menewaskan seorang remaja bernama Romli (18). Romli meninggal dunia terkena sabetan celurit saat terlibat tawuran di Rancabungur, Kabupaten Bogor.
Tawuran terjadi di Desa Candali, Rancabungur, Kabupaten Bogor Minggu (18/8) sekitar pukul 04.20 WIB. Kedua kelompok menggelar tawuran menggunakan senjata tajam setelah sempat melakukan perjanjian.
Kapolsek Rancabungur Ipda Azis Hidayat menerangkan kedua kelompok yang terlibat tawuran kurang lebih sebanyak 20 orang. Korban diduga meninggal ketika dalam perjalanan ke rumah sakit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada saat pelaksanaan tawuran satu orang dari kelompok Desa Pok Tua menjadi korban mengalami luka robek di bagian punggung akibat senjata tajam, dan dalam perjalanan menuju rumah sakit, korban meninggal dunia," kata Aziz.
Polisi langsung mengecek ke lokasi tawuran dan menyita barang bukti satu buah celurit. Tawuran dua kelompok remaja ini dipicu suara knalpot brong.
"Kejadian tawuran diduga terjadi akibat bersinggungan suara knalpot brong sepeda motor," kata Azis.
Azis menyebut, kedua kelompok remaja dari dua desa memang kerap terlibat tawuran. Beberapa kali rencana tawuran berhasil diantisipasi polisi, namun malam tadi Kedua kelompok ini kembali tawuran memanfaatkan kelengahan petugas.
"Memang ya aktivitas antar kelompok geng motor juga sih. Memang permasalahan sudah dari dulu sih, ini kan wilayahnya tetanggaan, ini perbatasan juga," kata Azis.
Ditangkap di Pendopo Dukun di Gunung Salak
Ketiga pelaku ditangkap di kawasan kaki Gunung Salak di Cijeruk, Bogor, Jawa Barat. Ketiganya ditangkap ketika bersembunyi di pendopo orang pintar atau dukun.
"Alhamdulillah (pelaku tawuran) sudah ditangkap. Ada tiga orang yang ditangkap," kata Kapolsek Rancabungur Ipda Azis ketika dimintai konfirmasi, Minggu (25/8/2024).
"(Tiga pelaku) ditangkap di kaki gunung Gunung Salak. Semacam pendopo gitulah ya, ya diduga (rumah) orang pintar atau dukunlah gitu," ujar Azis.
Bangunan pendopo yang digunakan tempat persembunyian ketiga pelaku jauh dari permukiman. Polisi harus menyusuri jalan setapak dan semak untuk mencapai lokasi persembunyian pelaku dan menangkapnya.
"Ditangkapnya tadi Subuh, (lokasinya) boleh dikatakan itu di kaki Gunung Gunung Salak. Tempatnya memang jauh dari permukiman. Sulit dijangkau lokasinya. Jadi kita harus nyusur dulu jalan setapak ke tempat pendopo itu," ucap Azis.