Jakarta -
Kekhawatiran investor akan keluarnya investor kakap di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terhenti sudah. Sebab, Alibaba telah menyatakan komitmen untuk menjadi investor jangka panjang setidaknya dalam 5 tahun ke depan bagi emiten teknologi Indonesia tersebut.
Kepastian itu ditandai usai Alibaba yang didirikan konglomerat dunia, Jack Ma itu meneken kesepakatan strategi dengan GOTO sejak 13 September lalu, dalam hal ini antara GOTO dengan Alibaba Cloud. Kolaborasi ini akan menitikberatkan pemanfaatan teknologi Alibaba Cloud untuk mendukung keseluruhan ekosistem GOTO.
Menurut Direktur Utama GOTO Patrick Walujo, kolaborasi dengan Alibaba ini tidak hanya akan memperkuat infrastruktur teknologi GOTO, namun juga akan meningkatkan kemampuan perusahaan dalam menghadirkan solusi dan layanan terdepan kepada jutaan pengguna dan pelaku bisnis di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Langkah ini juga memperkuat komitmen GOTO untuk menghadirkan kemitraan yang dapat mendorong pertumbuhan berkelanjutan secara jangka panjang, serta memberikan nilai tambah bagi pemegang saham," kata Patrick, dalam keterangan tertulis, Selasa (17/9/2024).
Patrick juga mengatakan, kemitraan ini menjadi titik pencapaian penting dalam upaya perseroan menghadirkan ekonomi digital Indonesia yang tangguh dan inklusif.
Menurut Analis Shinhan Sekuritas Anissa Septiwijaya, Alibaba adalah investor institusi terbesar kedua di GOTO setelah Softbank. Alibaba masuk ke GOTO melalui Taobao China Holding Limited dengan porsi saham per 31 Agustus 2024 sebanyak 88.531.124.993 saham Seri A GoTo atau setara dengan sekitar 7,4%.
"Kami melihat dalam beberapa bulan terakhir saham GOTO itu tertekan karena ada kekhawatiran keluarnya investor besar salah satunya Alibaba. Tapi dengan komitmen 5 tahun ini, menjadi pencapaian penting bagi GOTO sehingga bisa memupus tekanan saham GOTO yang terus terjadi belakangan ini," kata Anissa.
Sebelumnya saham GOTO ditutup menguat 7% di level Rp 65/saham pada perdagangan Selasa ini (17/9). GoTo mulai menguat 23% dalam sepekan terakhir hingga Selasa ini, kendati dalam 6 bulan masih mencatatkan penurunan 18%. Pada perdagangan Jumat akhir pekan lalu (13/9), saham GOTO juga naik di level Rp 61/saham.
Selanjutnya, analis ini berharap dengan komitmen jangka panjang tersebut, maka investor dan pelaku pasar bisa mengalihkan fokus mereka ke fundamental GOTO yang terus membaik secara kuartalan, tidak lagi berkutat pada isu-isu keluarnya investor atau perginya para founder perusahaan.
Sebelumnya, dalam riset 27 Agustus lalu, Analis BRI Danareksa Sekuritas Sabela Nur Amalina dan Niko Margaronis juga sudah memberikan target harga saham GOTO di level Rp 90/saham dengan rekomendasi beli.
"Kami memperkirakan pertumbuhan kredit GOTO Financial tetap kuat ke depan yang bersumber dari pinjaman dan BNPL (pay later) Gojek, kredit konsumen maupun bisnis melalui aplikasi Gopay, dan ekspansi penguatan penetrasi pembiayaan bagi pengguna TikTok hingga driver," tulis riset BRI Danareksa.
GOTO melalui segmen bisnis on demand services (ODS), Gojek, juga dinilai agresif memperbanyak produk yang bisa berdampak terhadap pertumbuhan GTV dan EBITDA. Penambahan produk mulai membuahkan hasil dengan peningkatan jumlah pengguna sebanyak 26% pada kuartal II-2024 dari reaktivasi kembali layanan lama dan akuisisi pengguna baru, khususnya dengan pilihan hemat. Selain itu, kontribusi dari segmen fintech juga positif dan menunjukkan tren pertumbuhan mengesankan per semester I-2024.
(akn/ega)