Liputan6.com, Jakarta Angelina Jolie tak bisa tinggal diam melihat tragedi yang tak henti-hentinya menerpa Gaza hingga saat ini. Sebagai salah satu upayanya, ia memutuskan untuk bersuara lewat unggahan di Instagram miliknya, Minggu (7/9/2025) kemarin.
Ia membagikan empat kutipan pernyataan dari lembaga berbeda mengenai krisis kemanusiaan yang terjadi di sana.
"Diperkirakan 132.000 anak di bawah usia 5 tahun di Gaza diproyeksikan mengalami risiko kematian karena malnutrisi akut," begitu pernyataan dari Integrated Food Sceurity Phase Clarification (IPC).
Pernyataan kedua ia kutip dari UN Office for the Coordination of Hunamitarian Affairs atau OCHA. Bunyinya, "Lebih dari setengah juta orang saat ini mengalami kelaparan, kemiskinan parah, dan kematian. Pada akhir September, angkanya mencapai 640.000."
Sementara dalam caption panjang yang ia tulis, Angelina Jolie menegaskan bahwa sudah sepatutnya kondisi ini di Palestina ditindaklanjuti.
"Pernyataan dan peringatan serius semacam ini seharusnya memberi beban dan mendorong diambilnya tindakan. Kita memiliki hak sebagai konsekuensi dari menjadi manusia, bukan karena siapa kita atau di mana kita tinggal," tulisnya di awal captionnya.
Di tengah gempuran Israel ke wilayah Gaza, ratusan relawan dari 44 negara yang tergabung dalam Global Sumud Flotilla berlayar ke wilayah Gaza, membawa bantuan kemanusiaan. Relawan mengerahkan 65 kapal yang berangkat dari Eropa dan Tunisia.
Kritik Keras untuk Negara Anggota Dewan Keamanan PBB
Angelina Jolie mengungkap ia merasa sangat terpukul melihat begitu banyak nyawa tak berdosa, maupun nilai dan prinsip yang dipegang banyak orang selama ini, diabaikan begitu saja.
Baginya, ini sama saja pilah-pilih dalam hal menegakkan HAM.
"Ini adalah kelanjutan dari pembelaan selektif terhadap hak asasi manusia selama puluhan tahun—bukan hilangnya pusat moral secara tiba-tiba. Ini adalah konsekuensi dari memperlakukan sebagian nyawa sebagai sesuatu yang penting sementara yang lainnya dinilai sebagai sesuatu yang bisa disingkirkan," tulisnya.
Ia melanjutkan, "Ini adalah puncak dari negara-negara Dewan Keamanan PBB yang tanpa malu memilih dan memilah negara mana yang akan dikritik atau diabaikan, dan mana yang akan dibantu dan dipertahankan, sementara jumlah orang yang terpaksa mengungsi akibat kekerasan telah meningkat lebih dari dua kali lipat dalam satu dekade di seluruh dunia - termasuk warga Sudan, Suriah, Afghanistan, Ukraina, dan Palestina."
Kritik Terhadap Pemimpin Dunia
Angelina Jolie menegaskan, bahwa kecenderungan ini adalah hal yang terjadi secara disengaja, bukan kebetulan. Ia juga menyentil negara-negara dan pemimpinnya yang ikut diam.
"Ini termasuk pilihan pemerintah untuk mengabaikan peringatan-peringatan ini, sementara jumlah korban tewas terus meningkat setiap harinya," kata dia.
Bintang Maria ini menegaskan, kondisi seperti ini akan berakibat fatal pada situasi dunia ke depannya.
"Preseden-preseden baru yang mengejutkan yang terjadi, berakibat warga sipil akan lebih rentan dalam konflik di masa depan ketimbang sekarang. Entah karena kelaparan, atau serangan terhadap rumah sakit atau sekolah."
Punya Kekuatan, tapi Tak Lakukan Apa-Apa
Tanpa ragu, ia menekankan bahwa para pemangku kekuasaan adalah pihak yang bertanggung jawab atas hal ini.
"Mereka yang memiliki kekuatan untuk menegakkan hukum humanitarian internasional, tetapi tidak berbuat apa-apa, ikut bertanggung jawab. Hal-hal yang kita toleransi akan membentuk diri kita," ia menutup pernyataan.