Jakarta -
Bali terus-menerus disorot karena dinilai overtourism. Utamanya, di kawasan Bali selatan yang sudah terlalu sesak oleh wisatawan.
Sorotan itu muncul sejak 2023. Bali masuk dalam daftar salah satu destinasi wisata overtourism atau turis berlebih periode Januari hingga November 2023 berdasarkan laporan Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (WTTC). Bali masuk daftar itu bersama Athena (Yunani), Paris (Perancis), dan Phuket (Thailand).
Kemudian, di awal 2024 Bali kembali disorot setelah jalanan menuju Bandara Internasional Ngurah Rai macet parah, sampai-sampai membuat turis asing dan nusantara 'menyerah'. Mereka turun dari mobil dan berjalan menuju bandara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreafif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengakui kondisi itu. Dia menyebut kawasan selatan Pulau Dewata lebih banyak dikunjungi wisatawan daripada wilayah utara pulau.
Kapasitas dan daya dukung pulau dinilai tidak lagi memadai untuk menyambut jutaan tamu dari dalam ataupun luar negeri. Apalagi, jika musim libur negara-negara Eropa, China, dan libur sekolah atau pun long weekend para wisatawan nusantara berlangsung. Situasi itu diperparah dengan tidak meratanya beban kunjungan ke Bali.
"Jadi, Bali selatan angkanya ini sedang kita pantau sudah mendekati daya dukung yang dimiliki," ujar Sandiaga di Halte TransJakarta Bundaran HI Astra, pada Rabu (14/8/2024).
Ya, penyebaran kunjungan wisatawan, baik wisman maupun wisatawan domestik di Bali, terpusat di beberapa spot atau obyek wisata populer. Mulai dari Kuta, Seminyak, Jimbaran, Canggu, Nusa Dua, hingga Sanur. Kawasan itu berada di Kabupaten Badung dan Kota Denpasar, yang berada di wilayah Bali selatan.
Selain itu, berbagai fasilitas buat wisatawan juga lebih komplet di Bali selatan. Mulai dari bandara, hotel, restoran, kelab malam, hingga kafe.
Sementara itu Bali Barat, Bali Timur, dan Bali Utara disebut masih belum mendekati overtourism.
"Jadi kita sedang pantau atas arahan pimpinan bapak presiden kita berharap akan ada beberapa langkah terobosan, " kata Sandiaga.
Dia menjanjikan Bali bakal lebih nyaman di masa depan. Salah satunya pemerataan kunjungan wisata ke kawasan Bali utara, barat, dan timur.
"Kita harapkan bisa kita umumkan (terobosan) di bulan September," kata dia.
Tentang Overtourism
United Nation World Tourism Organization (UNWTO) atau Organisasi Pariwisata Dunia menyebut overtourism sebagai dampak pariwisata terhadap suatu destinasi, atau bagian dari destinasi tersebut, yang secara berlebihan. Itu mempengaruhi persepsi kualitas hidup masyarakat dan/atau kualitas pengalaman pengunjung dengan cara yang negatif.
Dari definisi ini, overtourism dapat diukur dari dua sudut yakni penduduk lokal dan dari sudut wisatawan. Bagi warga lokal, dikatakan overtourism manakala pariwisata dianggap sebagai pengganggu yang semakin membebani kehidupan mereka sehari-hari.
Bagi wisatawan, overtourism dimaknai ketika banyaknya jumlah wisatawan dianggap sebagai gangguan. Tapi, seperti apa indikator sebuah kondisi sebagai pengganggu masih belum ada ukuran yang pasti.
(wkn/fem)