Jakarta -
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berupaya meratakan penyebaran wisatawan yang datang ke Bali dengan mempromosikan kawasan Bali Utara. Ada fakta menarik nih, ternyata Bali Utara favoritnya wisatawan Eropa.
Berbeda dengan kawasan Bali Selatan yang ramai hiburan, Bali Utara lebih cenderung tenang dan fokus kepada wisata konservasi. kegiatan hiking, diving dan planting pun menjadi andalan mereka untuk menarik turis ke sana.
Faktanya, wisata Bali Utara ternyata diminati oleh wisatawan Eropa. Dari tahun ke tahun, turis asing paling banyak datang dari Eropa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Paling banyak turis Eropa. Kalau yang tertinggi saat ini adalah dari Prancis. Selanjutnya diikuti turis China. Bulan ini saja jumlah turis Prancis 9.000, sedangkan turis China ada 6.000 orang," kata Gede Dody Sukma Aktiva Askara, kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, dalam perbincangan dengan detikTravel pekan lalu.
Dodi menambahkan bahwa turis China yang datang merupakan overland dari Surabaya. Mereka yang pulang dari jelajah Bromo dan Ijen, nanti kembalinya melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Namun angka itu diakui Dody sangat kecil jika dibandingkan dengan kedatangan turis asing ke Bali.
"Kalau kita bandingkan dengan kedatangan wisatawan melalui Bandara Ngurah Rai itu kita ada pada posisi 8%. Kemudian dari yang menginap Land of stay-nya itu rata-rata 2,5 persen saka," kata dia.
Untuk meningkatkan kunjungan ke Bali utara, pemerintah Buleleng melakukan ragam promosi dan menargetkan turis Eropa. Tak hanya datang ke pameran, mereka juga mengembang website dan sosial media.
"Segmentasi pasar kami adalah Eropa. Dan berdasarkan data dari tahun ke tahun walaupun sebelum Covid, tetap yang ramai turis Eropa. Karena di Bali Utara ini tidak ada lifestyle, seperti kehidupan malam, bahkan bioskop pun tak ada di sini. Sehingga orang Eropa lah yang senang di sini," kata dia.
Gaya liburan turis Eropa di Bali Utara
Dia menambahkan turis Eropa liburannya mencari ketenangan, kesejukan dan mereka sangat peduli terhadap alam. Nah, peluang inilah yang dipakai Bali Utara untuk menarik kedatangan turi Eropa.
"Sebelum Covid, kita sering promosi ke Eropa, biasanya di Berlin dan London. Namun karena Covid anggaran terbatas, kami memaksimalkan promosi melalui iklan berbayar di medsos. Juga, kami kembangkan website Visit North Bali," ujar dia.
Apa aktivitas turis Eropa di Bali Utara?
Dody mengungkapkan turis Eropa senang hiking dan tracking. Selain itu kegiatan diving, snorkling dan planting hingga cooking class juga ramai diminati.
"Itu bukan yang muda saja lho yang ikut, tapi yang pensiunan juga lakukan itu. Spot-spot hiking kita banyak. Mereka mau tuh jalan kaki menuju spot-spot air terjun yang juga banyak di Buleleng," ujar Dody.
(sym/fem)