Jakarta -
Produksi minyak Indonesia terus menurun. Saat ini, lifting minyak Indonesia di kisaran 600 ribu barel per hari (bopd).
Menteri ESDM Bahlil Lahadia mengatakan pemerintah akan mendorong lifting minyak dengan tiga pendekatan. Pertama, kata dia, eksplorasi terhadap potensi sumur minyak baru.
"Kedua adalah bagaimana kita melakukan optimalisasi terhadap sumur-sumur minyak yang ada karena 65% dari total lifting itu dikuasai Pertamina dan 20% oleh Exxon," katanya dalam detikcom Leaders Forum 'Masa Depan Energi RI, Jaga Ketahanan demi Kedaulatan' di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Rabu (11/9/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, harus ada intervensi teknologi untuk memacu lifting. Salah satunya ialah dengan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) atau pengurasan minyak tahap lanjut.
Ketiga, ujar Bahlil, mengoptimalkan potensi sumur-sumur idle atau nganggur yang masih produktif.
"Ini mungkin yang bisa kita lakukan," ungkap Bahlil.
Untuk diketahui, dalam rapat kerja antara Komisi VII DPR RI dan Menteri ESDM Bahalil Lahadalia disepakati lifting minyak dan gas (migas) tahun 2025 sebesar 1,610 juta barel setara minyak (boepd). Lifting itu terdiri dari lifting minyak 605 ribu bopd dan gas 1,005 juta boepd.
(acd/kil)