Jakarta -
Pasar gas bumi di Indonesia diproyeksi bakal terus bertumbuh. Hal ini karena pasar gas bumi di Indonesia masih terkonsentrasi di Sumatera dan Jawa Barat.
Group Head Gas & LNG Supply PT PGN LNG, Muhammad Anas Pradipta mengungkapkan gas bumi punya keunggulan karena emisi karbon yang dihasilkan jauh lebih kecil dari jenis energi fosil lain.
Hasil emisi gas bumi hanya mencapai 239 gram Co2, lebih kecil dari batu bara (hard coal) yakni 338 gram Co2 dan diesel 266 gram Co2.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh sebab itu, Anas menjelaskan bahwa pasar gas bumi Indonesia bakal terus bertumbuh. Berdasarkan hasil pemotretan pihaknya, pasar gas bumi Indonesia kini masih terkonsentrasi di Sumatera dan Jawa Barat.
Pertumbuhan diperkirakan mencapai 3% yang berasal dari kelistrikan, smelter, dan kilang, menyambut hal tersebut perusahaan pun berupaya mengintegrasikan pasokan pipa dari Pulau Sumatera sampai Jawa.
"Dari Kepulauan Riau sampai terintegasi di Jawa Barat, dari Jawa Timur sampai Jawa Tengah sudah mulai berjalan dan Insyaallah akhir tahun depan seluruh integrasi pipa di Jawa akan berjalan dengan terbangunnya pipa Gresik-Semarang dan Cirebon-Semarang," jelas dia dalam acara Supply Chain & National Capacity Summit 2024 di JCC Jakarta, Kamis (15/8/2024).
Dia juga mengungkapkan kontribusi gas bumi untuk dana bagi hasil (DBH) minyak dan gas (migas) mencapai Rp 57,39 triliun. Selama periode 2016-2018, kontribusi gas bumi terhadap Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai total 17,18% bagi total PNBP sumber daya alam Indonesia.
"Kontribusi DBH dari migas meningkat karena DBH secara keseluruhan," kata Anas.
Dia pun menjelaskan bahwa sektor industri dan ketenagalistrikan menjadi yang paling banyak menggunakan gas bumi, jumlahnya mencapai 28,79% (industri) dan 12,98% (kelistrikan). Jumlah penggunaannya pun diproyeksi terus meningkat dalam proyeksi bauran energi Indonesia.
"Sampai 2050 porsi gas bumi diharapkan naik dari 16,28% di 2023 mencapai 24% pada 2050 dengan volume akan jauh lebih meningkat," jelas dia.
(kil/kil)