Jakarta -
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa sore (17/9/2024).
Andi mengaku salah satu materi pembahasan dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 2,5 jam itu soal kisruh Ketua Umum Kadin Indonesia.
Menurut Andi Jokowi menegaskan persoalan yang terjadi di Kadin adalah urusan internal.
"Presiden menyampaikan jangan lemparkan bola panas ke saya. Kok yang ribut di Kadin, lalu Presiden dipaksa-paksa untuk segera mengeluarkan Keppres (Keputusan Presiden)," ujar Andi menyampaikan pernyataan Jokowi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Andi mengatakan, Jokowi juga menyatakan pemerintah tidak cawe-cawe dalam masalah Kadin. Politikus PDI-Perjuangan itu menyatakan KSPSI yang dipimpinnya mendukung Arsjad Rasjid sebagai Ketua umum Kadin yang sah periode 2021-2026.
Alasannya, kepemimpinan Arsjad Rasjid sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Kadin. Selain itu, Arsjad Rasjid sampai saat ini memegang mandat kepemimpinan sesuai dalam Keppres nomor 18 tahun 2022.
"Kenapa konfederasi buruh mengakui Arsjad Rasjid? Saya tidak akan persoalan kepada Anindya bakrie, hanya kami berpegangan kepada konstitusi sesuai AD/ART dan juga Arsjad Rasjid masih memegang Keppres sampai saat ini, belum dicabut keppresnya," terang Andi.
Andi pun berharap ke depan tidak ada lagi pihak-pihak yang meminta Jokowi menerbitkan Keppres terkait Munaslub Kadin yang memilih Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum Kadin.
"Saya berharap tidak ada lagi pihak yang mendorong-dorong Presiden yang sebentar lagi akan mengakhiri masa jabatan. Sebagai loyalis beliau tentu saya juga tidak rela Preisden langsung mendapatkan masalah berat yang sebetulnya beliau tidak cawe-cawe," tutur Andi.
(hal/hns)