Liputan6.com, Jakarta Pelatih Chelsea, Enzo Maresca, tengah menjadi sorotan usai selebrasi liarnya dalam kemenangan dramatis atas Liverpool di Stamford Bridge dua pekan lalu.
Euforia luar biasa yang ia tunjukkan kala timnya mencetak gol di menit akhir ternyata berujung pada hukuman dari FA. Maresca dijatuhi larangan mendampingi tim selama satu pertandingan dan didenda sebesar £8.000. Sebuah konsekuensi yang tak ringan, namun sang pelatih menganggapnya sepadan dengan momen penuh kebahagiaan tersebut.
Insiden itu terjadi ketika Maresca berlari masuk ke lapangan begitu bola bersarang di gawang Liverpool, memastikan kemenangan penting bagi Chelsea.
Aksi spontan itu memang melanggar aturan, dan wasit Anthony Taylor tanpa ragu memberikan kartu kuning kedua kepadanya, yang otomatis berubah menjadi kartu merah. Hukuman tambahan dari FA kemudian menyusul beberapa hari setelah laga berakhir.
Maresca Tak Menyesal
Meski begitu, Maresca sama sekali tidak menyesali tindakannya. Dalam konferensi pers, pelatih asal Italia itu tampak santai menanggapi hukuman yang dijatuhkan padanya.
“Itu (denda) jumlah yang besar, tapi itulah aturannya. Saya sangat senang pada saat itu, dan saya harus menerima konsekuensinya,” ujarnya.
Bagi Maresca, selebrasi itu merupakan luapan emosi alami setelah perjuangan keras timnya membuahkan hasil.
Kena Denda Malah Bahagia
Pelatih berusia 44 tahun itu juga menegaskan bahwa kebahagiaan yang ia rasakan jauh lebih berharga dibandingkan denda atau larangan mendampingi tim.
“Saya cukup senang menerima konsekuensinya setelah gol itu,” katanya sambil tersenyum.
Saat ditanya apakah semua itu sepadan, Maresca hanya menjawab singkat namun tegas: “Ya.”
Selebrasi Membawa Berkah
Menariknya, aksi spontan tersebut justru membawa berkah tersendiri bagi mantan asisten Pep Guardiola itu. Selebrasi penuh gairahnya dianggap berhasil menunjukkan sisi emosional dan semangat yang selama ini diharapkan para penggemar The Blues.
Jika sebelumnya hubungan antara Maresca dan fans Chelsea sempat terasa dingin, kini atmosfer di Stamford Bridge mulai berubah.
Banyak suporter menilai selebrasi tersebut mencerminkan dedikasi dan rasa bangga Maresca terhadap tim. Ia tampak benar-benar hidup di pinggir lapangan, menikmati setiap detik perjuangan anak asuhnya.
Titik Balik Maresca di Chelsea
Beberapa media Inggris bahkan menyebut momen itu sebagai “titik balik” yang mempererat hubungan pelatih dengan basis suporter klub.
“Itu momen yang menyenangkan,” ujar Maresca lagi. “Saya pikir itu bagus untuk semua orang, untuk para pemain, untuk penggemar, dan untuk stadion. Itu hanyalah reaksi spontan yang menunjukkan betapa pentingnya kemenangan itu bagi kami.”
Kini, meski Maresca harus menonton laga melawan Nottingham Forest dari tribune, dukungan fans Chelsea justru semakin mengalir deras.
Selebrasinya yang semula dianggap berlebihan, kini dipandang sebagai simbol gairah dan tekad seorang pelatih yang benar-benar mencintai tim yang ia pimpin. Sebuah harga mahal memang harus dibayar, tapi tampaknya, Maresca justru memenangkan hati publik Stamford Bridge.
Sumber: Sky Sports