Jakarta -
Kementerian ESDM memastikan biodiesel 40% atau B40 untuk campuran solar diterapkan pada 1 Januari 2025. Saat ini, Indonesia telah menerapkan B35.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi menerangkan, pemerintah memiliki tiga rencana besar dalam penerapan bioenergi. Pertama, pihaknya ingin mendorong pemanfaatan sawit menjadi biodiesel.
"Kami sekarang memiliki mandatori 35% biodiesel. Dan ingin berbuat lebih banyak bahkan kita bisa mencapai angka 50 atau 60. Tapi tahun depan, Januari 1 2025, kita akan mewajibkan B40. Jadi itu permulaannya," katanya dalam Indonesia Sustainable Energy Week (ISEW) 2024, di Jakarta, Selasa (10/9/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua, pihaknya akan mendorong penggunaan bioetanol. Saat ini, bahan bakar Pertamax Green 95 telah menggunakan campuran bioetanol.
"Jadi ini perencanaan kita selanjutnya, dan di tahun 2025 nanti, semoga bioetanol e5 juga bisa lebih banyak lagi, bisa dikomersilkan," ujarnya.
Eniya melanjutkan, pemerintah juga mendorong pemanfaatan bioavtur 1% di tahun 2027. Menurutnya, hal itu sesuai dengan peta jalan yang telah diterbitkan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
"Dan semoga di bioavtur setelah kita punya 1% di tahun 2027 itu sesuai dengan roadmap yang sudah diterbitkan dari Kemenko Marinves," ungkapnya.
(acd/rrd)