Jakarta -
TikToker Shella Selpi meninggal dunia akibat kanker ovarium. Sebelum meninggal, Shella kerap membagikan kisahnya melawan kanker ovarium di akun media sosial TikTok miliknya.
Gejala awal kanker ovarium kerap tidak disadari sampai penyakit tersebut berkembang menjadi lebih parah. Pada kasus Shella, gejala awal kanker ovarium yang dialaminya yakni telat haid dan kram perut hebat.
"Jadi aku awal didiagnosa itu di tahun 2021 akhir Oktober. Aku lagi pergi ke villa terus kita renang di sana. Aku pikir karena udah lama nggak olahraga, jadi badan tuh pada kram semua. Tapi yang lebih dominan itu kram perut bagian bawah," cerita Shella saat dihubungi detikcom, Senin (18/10/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulanya Shella mengira rasa sakit itu hanyalah kram perut biasa. Namun hasil pemeriksaan menujukkan bahwa ia memiliki kista berukuran 9 cm di ovariumnya.
Hanya saja karena tak kunjung mendapat perawatan, kistanya membesar hingga berukuran 24 cm sebelum akhirnya operasi. Setelah itu Shella terus menjalani kemoterapi dan operasi demi operasi agar bisa sembuh dari kanker ovarium.
Kanker ovarium yang diidapnya juga telah memasuki stadium lanjut sehingga tumor mulai menyebar di organ lain. Dia sempat menjalani 6 kali operasi untuk menghilangkan tumor yang ada di ususnya.
Kanker ovarium seperti yang diidap Shella kerap menyerang wanita usia lanjut. Namun, hal ini juga dapat terjadi pada wanita yang lebih muda. Diperkirakan sepertiga wanita yang terkena kanker ovarium berusia di bawah 55 tahun.
Sekitar 1 dari 10 kanker ovarium terjadi pada wanita yang berusia di bawah 45 tahun. Sekitar 1 dari 4 kanker ovarium terjadi pada orang yang memiliki varian gen yang membuat kanker tertentu lebih mungkin terjadi.
(kna/kna)