Ingin Berpisah? Pikirkan Matang-Matang Sebelum Bercerai

2 weeks ago 7
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta Perceraian adalah keputusan besar yang membutuhkan pertimbangan matang, bukan tindakan impulsif.

Dalam perjalanan hidup pernikahan, tidak dapat dipungkiri bahwa konflik bisa terjadi, bahkan hingga mencapai titik yang dirasa tidak lagi dapat diperbaiki. Namun, mengambil langkah untuk mengakhiri hubungan seharusnya tidak dilakukan dalam keadaan emosi yang memuncak.

Keputusan ini bukan hanya berdampak pada pasangan, tetapi juga pada anak-anak, keluarga besar, dan bahkan diri sendiri di masa depan. Maka dari itu, memutuskan bercerai itu perlu ketenangan diri.

"Intinya adalah jangan mengambil sebuah keputusan emosional, ketika pun memang itu kita tahu misalnya ada masalah yang sudah tidak bisa diperbaiki dan ini perceraian adalah yang terbaik," kata psikolog Nirmala Ika.

Memutuskan bercerai dalam keadaan emosional atau secara sepihak bisa menimbulkan berbagai masalah. Mulai dari stres dan depresi pada pasangan.

Memikirkan perasaan kini dan masa depan bersama itu penting termasuk soal konsekuensi di masa depan. Bila perlu saat pasangan ingin bercerai untuk berkonsultasi dengan pihak profesional. Sehingga nanti keputusan yang diambil adalah terbaik.

Bila sudah mantab bercerai, maka ketika mengumumkan ke keluarga sudah percaya diri.

"Nah, ketika akhirnya kita harus mengumumkan, yang harus kita ingatkan lagi adalah, ini memang sudah keputusan terbaik buat kita, kita sudah tidak bisa," kata Nirmala mengutip Antara.

Jujur Kepada Keluarga

Ketika menyampaikan kabar perceraian kepada keluarga pasti tidak mudah. Namun, Nirmala mengungkapkan bahwa kehadiran keluarga bisa membantu memberikan dukungan.

"Baiknya jujur, dengan jujur kan keluarga juga harapannya lebih bantu memahami ya. Tapi, kalau memang kejujuran itu sulit, kita bisa bilang alasan lain, misalnya yang lebih mudah diterima," kata Nirmala.

Penyebab Perceraian Tersering

Ketidakcocokan kerap menjadi alasan pasangan bercerai. Alasan lain tersering pasangan bercerai adalah perselingkuhan dan komitmen yang kurang.

Psikolog Ann Gold Buscho mengungkapkan ketika seseorang merasa pasangannya mengkhianati sumpah pernikahan, mereka akan merasa bahwa impian dan harapan mereka telah hancur. 

Pasangan yang semula saling berharap dan bercita-cita tinggi harus menghadapi realita bahwa harapan mereka tidak terpenuhi. Keputusasaan bisa menyebabkan konflik, perilaku buruk, kecanduan, atau bahkan menarik

Cekcok Terus

Pertengkaran yang intens dan sering dan terjadi dapat merusak pernikahan.

“Pasangan seringkali bertengkar tentang banyak hal. Terkadang mereka terus menerus bertengkar tentang hal yang sama tanpa menemukan solusi,” tutur Buscho.

Menurutnya, hal ini bisa terjadi karena adanya persaingan kekuasaan, ketidakseimbangan atau ketidakjelasan dalam hubungan, atau ketidakjelasan peran.

Faktor Penyebab Perceraian Lainnya

Kondisi Ekonomi

Banyak pasangan memiliki hubungan yang memiliki pandang berbeda terhadap uang atau bagaimana cara menghabiskannya. Hal-hal seperti penghasilan, pengeluaran, tabungan, dan berbagi bisa menjadi alasan perceraian. 

Kurangnya Komunikasi

Buscho mengatakan banyak pasangan yang mengaku bahwa mereka tidak bisa berkomunikasi satu sama lain.

“Seringkali mereka bertengkar tanpa hasil yang produktif, tidak jujur, menarik diri, atau bahkan menghindari pembicaraan,” kata Buscho.

Terkadang hal ini berkaitan dengan keterampilan berkomunikasi. Namun, tak jarang ada masalah yang lebih dalam yang pasangan tidak ingin atau takut untuk dibicarakan.

Perselingkuhan

Ketika ada perselingkuhan, luka yang dihasilkan sangat dalam. Apakah luka tersebut bisa sembuh atau tidak tergantung pada kemauan pasangan untuk bekerja keras dalam memperbaiki atau memaafkan.

Read Entire Article