Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto memanggil tokoh-tokoh dari Gerakan Nurani Bangsa (GNB) ke Istana Negara, Jakarta, Kamis (11/9/2025). GBN merupakan gerakan yang terdiri dari tokoh lintas agama yang konsisten menyampaikan pesan kebangsaan dan masukan kepada pemerintah.
Salah satu tokoh yang sudah hadir antara lain Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin periode 2014-2019. Lukman mengungkapkan undangan awal dijadwalkan mereka tiba di Istana pukul 16.30 WIB. Saat ditanya pembahasan yang akan dilakukan, Lukman menyebut belum ada informasi perinci.
"Kita masih belum tahu, mungkin masalah-masalah yang terakhir, perkembangan terakhir," katanya singkat.
Foto: M. Quraish Shihab tiba di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (11/9/2025).\
Meski begitu, dia memastikan sejumlah tokoh GNB hadir mendamping antara lain Ketua GNB Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, M. Quraish Shihab, Romo Franz Magnis Suseno, Omi Komaria Nurcholish Madjid, Prof. Komaruddin Hidayat, Erry Riyana Hardjapamekas, Prof. Ery Seda, serta Laode M. Syarif.
Lukman juga mengungkapkan pandangannya terkait aksi unjuk rasa yang berujung pada kerusuhan beberapa waktu lalu. Menurutnya, aksi demonstrasi merupakan ekspresi menyampaikan pendapat yang dijamin konsitusi. Dia berharap hak setiap warga negara juga dijamin dan tidak diantisipasi dengan tindakan kekerasan atau represif.
"Kami amat sangat berharap itu sama sekali dihilangkan, apalagi saya dengar kami mendapatkan laporan dari masyarakat sipil bahwa ada sejumlah penangkapan para mahasiswa kita, para aktivis kita, bahkan pelajar yang sebenarnya mendapatkan tuduhan kurang jelas, yang sumir," ujar Lukman.
Untuk itu dia berharap kepada aparat penegak hukum untuk membebaskan para aktivis dan masyarakat yang ditangkap karena aksi demonstrasi beberapa waktu lalu.
"Mereka hakikatnya adalah anak-anak kita, bahkan tidak hanya mahasiswa, pelajar-pelajar yang sebenarnya itu adalah ekspresi luapan mereka untuk menyampaikan aspirasinya. Tidak sepatutnya untuk lalu harus ditahan apalagi masa depan mereka, masa pendidikan mereka kemudian terganggu karena itu," kata Lukman.
"Jadi kita berharap betul pihak kepolisian bijak menyikapi ini, karena itu adalah anak kita sendiri, sehingga sebaiknya segera dilepaskan, bisa dibebaskan termasuk para aktivis kita," sambungnya.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Selang 60 Tahun, Prabowo Jadi Presiden Kedua RI yang Hadiri Aksi Buruh