Jakarta -
Kepala Pelatih Ganda Putra Pelatnas PBSI Aryono Miranat memberikan evaluasinya atas performa yang ditampilkan oleh para pemainnya di Japan Open 2024, secara khusus Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana dan Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin.
Turnamen BWF level Super 750 itu sejatinya masih menyisakan partai finai pada hari Minggu (25/8) besok. Tapi para pemain Indonesia harus rela menjadi penonton saja. Indonesia tidak punya wakil di final setelah dua pasangan ganda putra, Leo/Bagas dan Fikri/Daniel, kandas di semifinal Japan Open 2024.
Leo/Bagas dan Fikri/Daniel sendiri sejatinya baru kali ini tampil secara resmi sebagai pasangan. Sebelumnya, Leo dipasangkan dengan Daniel sedangkan Bagas bersama Fikri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dua wakil ganda putra bisa lolos ke semifinal Japan Open 2024 merupakan pencapaian yang cukup bagus. Mereka baru pertama kali dipasangkan. Hanya masih ada kekurangan-kekurangan. Karena antara latihan dan pertandingan itu lain," kata Aryono dalam kutipan via PBSI.
"Tetapi saya lihat kedua pasangan ini sudah bisa saling mengisi. Dari segi komunikasi juga baik. Tentu saja tetap masih ada kekurangannya. Segi kekurangannya masih sering terlambat kapan seorang pemain harus bergerak ke depan atau ke belakang. Rotasinya belum bagus dan masih harus diperbaiki. Dari segi teknik kedua pasangan sudah cukup baik."
"Meskipun begitu tetap harus dimatangkan lagi, baik Daniel/Fikri maupun Leo/Bagas. Terutama, di ganda putra itu permainan depan sangat penting. Servis dan terima servis itu penting. Sebab dengan servis dan terima servis yang baik, akan bisa menekan dan menyerang terus lawan. Sebab, kekuatan ganda-ganda kita adalah di serangan. Dari segi pertahanan kedua pasangan sudah baik. Cuma tetap harus diperbaiki dan ditambah variasinya," sebutnya menuturkan.
Di babak 8 besar Japan Open 2024, ganda putra Indonesia sebenarnya juga punya satu wakil lain yakni Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Tapi mereka tidak kuasa melaju lebih jauh.
Menurut Aryono, pencapaian Fajar/Rian itu terbilang sudah cukup baik mengingat kondisi fisik dan mental keduanya setelah tampil di Olimpiade Paris 2024 lalu. "Untuk Fajar/Rian, mereka belum optimal karena belum cukup waktu persiapan dan berlatih setelah pulang dari Olimpiade Paris. Juga suasana hati dan pikiran setelah gagal di Olimpiade masih terbawa. Keduanya belum fokus ke pertandingan. Masih ada rasa kecewa dan sedih karena gagal di Olimpiade lalu," katanya.
Menurut saya bisa lolos ke 8 besar itu cukup lumayan baik buat Fajar/Rian. Walaupun itu performanya belum maksimal. Cuma untuk ke depannya keduanya harus bisa kembali fokus lagi. Ditambah lagi, meskipun ini bukan alasan, Rian juga lagi kena flu. Setelah Olimpiade, mereka harus berjuang lagi. Karena di dunia bulutangkis itu harus terus menerus berlatih. Masih banyak kejuaraan di depan," tegas Aryono Miranat.
(krs/pur)