Jakarta -
Bakal cawagub Jakarta, Suswono, mengatakan konon Bantuan Operasional Tempat Ibadah (BOTI) dipangkas oleh Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono. Pemprov DKI Jakarta memberikan jawaban atas pernyataan Suswono tersebut.
Suswono mengungkapkan hal itu usai bertemu dengan Wakil Ketua Dewan Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid (HNW), di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (13/9). Suswono menyebut mendapat aspirasi soal penambahan bantuan untuk operasional tempat ibadah.
"Tadi kebetulan kan beliau (HNW) ada tamu juga yang dari kalangan dewan masjid. Saya baru ketemu juga tadi. Dan kebetulan juga jadi kita mendengar aspirasi dari mereka. Di antaranya kan soal BOTI ya, Bantuan Operasional Tempat Ibadah. Yang konon katanya sekarang dipangkas ya, oleh Plt (Pj Gubernur Heru)," kata Suswono.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suswono menyebut pihaknya ingin mengembalikan anggaran BOTI seperti sedia kala atau bahkan ditambah. Ia ingin pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) dapat meningkatkan ekonomi umat.
"Setidak-tidaknya maka kami RIDO ini akan mengembalikan BOTI itu minimal sama. Syukur-syukur kalau bisa nambah kan kenapa tidak ditambah? Yang jelas fungsi tempat ibadah nanti kita bisa akan kembangkan," tutur Suswono.
"Di visi-misi RIDO sudah disebutkan di sana. Di antaranya untuk pengembangan ekonomi umat, berbasis masjid. Sehingga bisa permodalan bagi masyarakat kecil yang tanpa bunga. Mudah-mudahan nanti masjid itu bisa menjadi basisnya," sambungnya.
Mantan Mentan itu belum merinci penambahan anggaran dana operasional tersebut. Suswono meyakini program itu pasti akan didukung oleh DPRD Pemprov Jakarta ke depan.
"Oh belom (nilainya). Nanti belom. Intinya yang sudah pernah diberikan oleh mantan gubernur ya, Pak Anies waktu itu didukung juga oleh PKS kan. Karena PKS yang istilahnya mendukung program itu. Pasti dan nanti ketuanya atau ketua DPRD-nya tentu dari PKS mudah-mudahan akan lebih mudah tentu saja koordinasinya," imbuhnya.
Jawaban Pemprov Jakarta
Plt Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati, menjelaskan Pemprov DKI Jakarta telah memberikan bantuan tempat ibadah sejak 2019 hingga sekarang kepada semua agama, baik tempat ibadah maupun petugas yang mengurus tempat ibadah. Bantuan operasional berupa insentif serta alokasi anggaran operasional. Digunakan untuk semua rumah ibadah dan disesuaikan dengan kebutuhan.
"Pengurus tempat ibadah juga mendapatkan insentif. Seperti insentif untuk marbut, imam masjid, guru ngaji, pengurus gereja, termasuk pendeta, koster, dan guru sekolah Minggu," kata Eliawati dalam keterangannya, Sabtu (14/9).
"Penerima BOTI tahun 2023 untuk masjid sebanyak 3.300 dan musala sebesar 3.000. Untuk tahun 2024 ada peningkatan, terdiri dari 3.350 masjid dan 3.350 musala. Sementara jumlah penerima BOTI gereja tetap sama dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu 1.379 gereja," sambungnya.
Eliawati menyebut peningkatan penerima BOTI pada 2024 telah melalui kajian dan penyesuaian kebutuhan alokasi untuk para penerima. "Jumlah penerima manfaat hibah BOTI bertambah menyesuaikan kebutuhan alokasi rumah ibadah," ujarnya.