Jakarta -
Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam pengarahannya pada penutupan Muktamar PKB menyinggung lagi perihal 'semua orang ingin jadi anak presiden'. Ini kali ketiga Ma'ruf mengungkit pernyataan yang sama, apa pesan di balik pernyataan Ma'ruf itu?
"Ya, itu penjelasan umum wapres tentang takdir manusia yang tak bisa memilih serta ikhtiar yang masih bisa dipilih," kata Juru Bicara Wapres Ma'ruf, Masduki Baidlowi, kepada wartawan, Minggu (25/8/2024).
Masduki mengatakan Ma'ruf Amin yang kembali mengungkit soal 'semau ingin jadi anak presiden' itu tidak ada niatan untuk menyinggung situasi politik yang terjadi saat ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tak ada niat wapres untuk menyinggung secara khusus terkait dengan kondisi saat ini," kata dia.
Masduki menilai hadirin dalam Muktamar PKB peka terhadap situasi saat ini dan mengaitkan pernyataan Ma'ruf Amin itu. Sehingga, kata dia, suasana jadi riuh ketika Ma'ruf mengambil perumpamaan 'semua ingin jadi anak presiden' itu.
"Mungkin hadirin saja yang terlalu peka dan menghubung-hubungkannya dengan situasi dan kondisi saat ini, sehingga begitu wapres mengambil contoh anak presiden, lantas memperoleh sambutan tepuk tangan yang gemuruh," jelasnya.
Wakil Presiden yang juga Ketua Dewan Syuro PKB Ma'ruf Amin memberikan arahan dalam penutupan Muktamar PKB ke-VI 2024 di Bali. Ma'ruf kembali mengungkit soal perumpamaan semua orang ingin jadi anak presiden.
Ma'ruf mulanya mengatakan perihal ajaran agama tidak boleh dipaksakan kepada masing-masing individu. Salah satunya, kata dia, mengenai menganut kepercayaan.
"Islam nggak boleh dipaksa-paksa, jadi salah kalau orang mau memaksakan masuk Islam. Nggak ada paksaan dalam agama, agama itu harus dengan sukarela," ujar Ma'ruf dalam sambutannya dalam penutupan Muktamar PKB, Bali, Minggu (25/8).
Simak selengkapnya pada halaman berikut.