Jakarta -
Ekowisata Kali Talang adalah salah satu spot wisata memukau dengan view Gunung Merapi. Tempat ini sempat menjadi lokasi syuting KKN di Desa Penari dan kini menjadi spot wisata ekstrem.
Berlokasi di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Kali Talang menarik wisatawan lokal juga mancanegara lewat olahraga ekstrem highline. Sejumlah wisatawan asing mencoba berjalan di atas seutas tali yang terbentang di atas Sungai Woro di Kali Talang.
Seutas tali dengan panjang bervariasi mulai dari 35-170 meter dibentangkan dengan ketinggian 50-150 meter. Tali yang mereka bentangkan itu diikatkan pada pohon pinus di timur dan barat Kali Talang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi para wisatawan asing yang didampingi komunitas highline Yogyakarta itu lantas menuari sorotan para pengunjung Kali Talang lainnya. Mereka ikut tegang dan mengabadikan momen tersebut melalui telepon genggamnya.
Satu per satu wisatawan asing itu mencoba berdiri dan berjalan menitih seutas tali itu. Meski beberapa kali terjatuh dan bergelayut di tali, mereka tetap mencoba bangkit dan menyelesaikan perjalanan menegangkan tersebut.
Salah satunya Niklas (33), wisatawan asing asal Austria yang baru saja mencoba olahraga highline. Ia dan empat wisatawan asing lainnya mendirikan tenda di Kali Talang demi menjajal highline.
"Kami tahu lokasi ini dari teman di Jakarta, serta komunitas slackline lokal dari Jakarta yang tahu tempat ini. Dan kami memutuskan untuk berkunjung," kata Niklas kepada detikJateng di Kali Talang, Sabtu (14/9/2024).
Pecinta olahraga highline itu mengatakan, sudah pernah menjajal highline di berbagai negara. Mulai dari Jerman, Austri, Argentina, Italia, Slovenia, Bosnia, dan kini Indonesia.
Usai mengikuti gelaran Indonesia Highline Festival di Bandung, Jawa Barat, ia dan keempat temannya itu memutuskan memacu adrenalin mereka dengan menyeberangi Sungai Woro di Kali Talang bersama anggota komunitas highline Yogyakarta.
"Kesan highline di sini sangat luar biasa, tentu pemandangannya sangat indah. Ada panorama Gunung Merapi yang menakjubkan," tuturnya.
"Setiap tempat yang sudah dikunjungi tentu berbeda. Bagi saya di sini sangat istimewa, terlebih karena ini pertama kalinya saya ke Indonesia. Di sini sangat indah," sambungnya.
Selama bermalam di Kali Talang, lanjut Niklas, menurutnya yang paling memukau adalah saat ia berkesempatan melihat semburan lava yang keluar dari Gunung Merapi di malam hari, dan pemandangan indah matahari terbit di pagi hari.
"Di negara saya tidak ada gunung berapi, jadi saya belum pernah melihat lava dari gunung seperti itu," jelasnya.
Pria yang berencana akan berlibur ke Kawah Ijen Kabupaten Banyuwangi, dan Pulau Bali itu juga mengaku ingin kembali berkunjung ke Indonesia. Ia bisa mencoba berbagai wisata di Nusantara yang dinilai sangat menakjubkan baginya.
"Saya ingin sekali ke sini lagi di lain waktu, tapi tidak tahu apakah dua tahun lagi atau kapan, karena perjalanannya sangat jauh. Teman saya bahkan harus menaiki pesawat, kereta, dengan waktu tempuh sampai 40 jam," tuturnya.
Meski harus menempuh perjalanan jauh, pria yang sudah sering berkeliling ke penjuru dunia itu pun berharap bisa kembali berlibur ke tempat-tempat menakjubkan di Indonesia.
Terpisah, Ketua Pengelola objek wisata Kali Talang, Desa Balerante, Jainu mengatakan, Ekowisata Kali Talang memang sudah sering dikunjungi wisatawan dari berbagai negara.
"Kunjungan di sini kalau weekend itu bisa 500-600 pengunjung. Setiap hari pasti ada wisatawan mancanegara," tuturnya.
Para wisatawan asing itu, kata Jainu, tertarik dengan aktivitas trekking, camping, hiking, dengan latar belakang Gunung Merapi. Mereka juga tertarik mencoba kehidupan ala warga lokal, seperti yang dilakukan wisatawan asal Jepang.
"Ada kemarin wisatawan dari Jepang, malamnya camping, paginya trekking, terus minta dilayani juga makan siangnya," jelasnya.
"Mintanya prasmanan di hutan, menunya minta makanan yang dimakan orang lokal. Jadi ada singkong, tempe goreng, tahu, ikan asin," lanjutnya.
Jainu mengatakan, Ekowisata Kai Talang sudah mulai ramai pengunjung sejak viral di media sosial. Ke depannya, ia sudah merancang berbagai inovasi yang akan dihadirkan di wisata
____________
Artikel ini telah tayang di detikJateng
(wkn/wkn)