Jakarta -
Jumlah pasien yang terinfeksi Monkeypox Virus (MPXV) clade Ib di Uganda meningkat menjadi 11 orang. Pejabat kesehatan senior setempat melaporkan hingga Sabtu (14/9/2024), tidak ada pasien yang meninggal karena penyakit tersebut.
Direktur Jenderal Layanan Kesehatan di Kementerian Kesehatan Uganda, Henry Gatyanga Mwebesa, mengatakan semua pasien terinfeksi oleh Mpox clade Ib. Jenis virus itu diyakini lebih mematikan dan dapat menyebar melalui kontak kulit ke kulit.
Dikutip dari laman Anadolu Agency, otoritas kesehatan setempat pertama kali melaporkan kasus Mpox pada 24 Juli 2024. Diketahui, penyakit tersebut masuk dari Republik Demokratik Kongo (DR Kongo).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya juga menyatakan Mpox sebagai darurat kesehatan masyarakat dan telah menjadi perhatian internasional pada 14 Agustus 2024. Ini terjadi setelah muncul jenis virus Mpox yang lebih mudah menular antar manusia.
Menurut WHO, saat ini kawasan Afrika tengah mengalami peningkatan kasus, dengan 14 negara terdampak. Hampir semua kasus yang dilaporkan di Afrika berada di RD Kongo.
Infeksi Mpox dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan flu. Selain itu, muncul lesi berisi nanah dan mudah menyebar melalui kontak fisik yang dekat.
Penyakit ini juga dapat menular melalui benda yang terinfeksi virus, seperti tempat tidur, pakaian, dan handuk. Umumnya, penyakit ini bersifat ringan, tetapi bisa berakibat fatal.
Sejauh ini, vaksinasi adalah cara tindakan yang penting untuk mencegah penyebaran virus.
(sao/suc)