Jakarta -
Sudah dua kali selama sebulan ini isu rotasi posisi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencuat. Presiden Joko Widodo (Jokowi) diisukan akan mengganti Arifin Tasrif di posisi Menteri ESDM.
Dari kabar yang beredar, posisi Arifin akan digantikan oleh Bahlil Lahadalia yang saat ini menjabat Menteri Investasi/Kepala BKPM. Nah posisi Bahlil akan digantikan eks Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani.
Akhir Juli lalu kabar ini sempat muncul dan dibantah pemerintah, namun kini isu tersebut kembali mencuat. Pihak Istana pun kembali menepis isu tersebut. Koordinator Stafsus Presiden Ari Dwipayana menyatakan tidak akan ada agenda reshuffle kabinet pada hari ini maupun besok seperti yang banyak digosipkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada rencana/tidak ada agenda reshuffle kabinet pada tanggal 14 atau 15 Agustus 2024, seperti isu yang beredar," ujar Ari kepada wartawan, Rabu (14/8/2024).
Ari lantas mengatakan Jokowi sendiri punya hak prerogatif untuk mengangkat maupun memberhentikan menteri. Bila diperlukan, reshuffle bisa saja dilakukan.
"Seperti yang telah disampaikan Bapak Presiden ke media, 13 Agustus 2024 di IKN, bahwa pengangkatan dan pemberhentian menteri adalah hak prerogatif Presiden yang dapat dipergunakan jika diperlukan," tegas Ari.
Menanggapi kabar reshuffle yang beredar, Jokowi sendiri tak menegaskan apakah akan melakukannya atau tidak dalam waktu dekat. Namun, menurutnya reshuffle bisa saja dilakukan bila diperlukan.
"Ya kalau diperlukan. Kalau diperlukan. Saya sudah ngomong dari dulu, kalau diperlukan," kata Jokowi di Ibu Kota Nusantara, Selasa (13/8/2024) kemarin.
Meskipun di akhir masa jabatannya, Jokowi bilang dirinya masih punya hak prerogatif. Artinya, posisi kabinet masih bisa diutak-atik selama dirinya masih menjabat sebagai presiden.
"Saya masih punya hak prerogatif itu," ujar Jokowi.
(hal/fdl)