Jakarta -
Jepang memiliki patung Buddha perunggu tertinggi di dunia, Ushiku Daibutsu giant Buddha. Monumen ini memiliki dua petugas khusus untuk melakukan perawatan.
Adalah Kazuyoshi Taguchi dan Kazumi Minowa, dua petugas spesialis yang bertugas untuk merapikan patung setiap tahun pada hari Senin agar tampak berkilau.
Dilansir dari AFP pada Kamis (13/9), mereka diperlengkapi dengan pistol air bertekanan tinggi yang digunakan untuk debu dan kotoran burung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ushiku Daibutsu giant Buddha berdiri setinggi 120 meter. Dua petugas itu telah melakukan tugasnya selama hampir seperempat abad.
"Ini tugas yang sangat tidak biasa," ujar Kazuyoshi Taguchi yang berusia 54 tahun.
"Kami tidak tahu bagaimana cara membersihkan patung itu dan menghadapi banyak kesulitan, seperti tubuh kami yang terguling dan tertiup angin", kata Taguchi.
Pada hari Senin, mereka membawa tali dan ember berisi air menaiki tangga ke puncak Buddha, yang tingginya tiga kali lipat Patung Liberty tanpa alasnya.
Mereka kemudian turun melalui 480 gulungan kabel, yang masing-masing selebar satu meter, sebelum menyemprotkan tanah putih dan abu-abu dari telinga patung yang dibersihkan tahun lalu.
Ushiku merupakan tempat penting bagi agama Buddha Jepang. Kota ini diyakini menjadi tempat pendeta terhormat abad ke-13 Shinran Shonin mendirikan sekte Jodo Shinshu yang populer,
Pengunjung monumen dapat naik lift ke dalam tubuh patung dan mengintip ke luar jendela ke dadanya, tingginya 85 meter di atas tanah.
Baik Taguchi maupun Minowa tidak memiliki latar belakang dalam panjat tebing, tetapi mereka bangga telah melaksanakan tugas khusus yang secara tradisional dikenal sebagai pembersihan jelaga, untuk waktu yang lama.
Pembersihan jelaga merupakan acara tahunan di kuil-kuil Jepang, tempat para biksu dan pemuja membersihkan debu dari altar dan membersihkan bangunan.
"Biasanya kami menggunakan sapu bambu, tetapi terlalu kecil untuk patung Buddha ini," kata perwakilan kuil Ushiku, Masahiro Maekawa.
"Acara ini juga memiliki makna bagi kami untuk merenungkan tahun ini, dan memulai tahun baru dengan pola pikir yang segar," tambahnya.
(bnl/bnl)