Jakarta -
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menekankan pentingnya pendidikan lingkungan kepada anak muda melalui program Sekolah Adiwiyata. Sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang berhasil untuk melakukan aksi secara sadar, sukarela, berjejaring, dan berkelanjutan yang menerapkan perilaku ramah lingkungan.
Kepala Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PPGLHK) Sinta Saptarina Soemiarno menyampaikan generasi muda mempunyai peluang yang sangat besar untuk menjadi katalisator dalam membawa Indonesia menuju masa depan yang berkelanjutan. Generasi muda juga mempunyai pengaruh besar dan strategis dalam upaya mewujudkan Indonesia yang berkelanjutan dengan bekal inovasi dan kreativitas.
"Kami di PPGLHK melakukan berbagai intervensi bukan hanya lewat edukasi formal di Sekolah Adiwiyata, melainkan juga dengan berbagai workshop ke komunitas-komunitas," ujar Sinta Saptarina Soemiarno, dalam Talkshow Festival LIKE 2 bertajuk Menjelajahi Masa Depan Hijau: Peran Anak Muda dalam Pendidikan Lingkungan beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita harus intervensi pendidikan lingkungan hidup ke dalam pendidikan formal sejak dini. Itulah sebabnya KLHK memperkenalkan Sekolah Adiwiyata ini kepada 10 sekolah percontohan 17 tahun yang lalu," sambungnya.
Dia menuturkan meskipun program Sekolah Adiwiyata sudah berlangsung selama 17 tahun dengan total 28.000 sekolah pada akhir 2023 lalu, ternyata masih banyak PR yang harus dilakukan.
Menurutnya, kebanyakan siswa yang sudah menerapkan unsur Sekolah Adiwiyata tidak menerapkannya di rumah. Ia berharap para siswa dapat menjadi seperti kader adiwiyata yakni peserta didik sekolah yang berperan aktif dalam menggerakkan warga sekolah dan warga sekitarnya untuk menerapkan perilaku ramah lingkungan hidup.
Oleh karena itu, kata Sinta, perlu adanya kerja sama semua pihak untuk merubah prilaku anak muda. Hal sederhana yang dapat dilakukan adalah mengingatkan tiga hal, yaitu pikirkan apa yang harus dilakukan, peduli pada sekitar, dan berbuat baik sekecil apapun itu.
"Harusnya semua semua kegiatan bisa becoming greener. Sebetulnya di KLHK juga ada program Proper, di mana kami berusaha semua perusahaan itu more green and green," tutup Sinta.
(akd/ega)