Liputan6.com, Jakarta Esok tanggal 20 Oktober 2025 adalah setahun pertama masa Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Ada beberapa program unggulan dalam Asta Cita, juga dalam Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) atau quick win, diantaranya adalah Makan Bergizi Gratis (MBG) dan penanganan tuberkulosis (TB).
Beberapa hari yang lalu, pada 8 Oktober 2025, WHO mengeluarkan dokumen dan rekomendasi tentang tuberkulosis dan kurang gizi.
Dokumen penting ini dapat dipakai sebagai salah satu dasar untuk melihat bagaimana dampak positif program Makan Bergizi Gratis (MBG) terhadap penanganan Tuberkulosis (TB). Artinya dokumen WHO ini menunjang sekaligus dua program penting pemerintahan Prabowo.
Ada tiga hal yang disampaikan pada dokumen rekomendasi WHO ini. Pertama, perlunya dilakukan penilaian dan konseling gizi pada semua pasien tuberkulosis (TB) dan juga kontak serumahnya. Hal ini menunjukkan kenyataan bahwa cukup banyak pasien TB dan keluarganya yang mungkin memang status gizinya tidak memadai dan bukan tidak mungkin kurang gizi.
Kedua, pemberian makanan yang bergizi baik akan meningkatkan hasil pengobatan pasien TB yang kurang gizi, pada usia berapapun dia, ada resistensi obat atau tidak, sedang hamil atau tidak dan juga seberapa buruknya kadar kurang gizinya.