Bandung -
Di Bandung, ada sebuah spot wisata menarik. Namanya Batu Eon. Konon, batu 'sakti' ini tahan bom. Percaya tidak?
Jika ada rencana liburan ke Kabupaten Bandung, Jawa Barat mari berkunjung ke Pangalengan. Bukan melihat kebun teh, di kecamatan yang lokasinya di selatan Bandung ini, ada sebuah situs bersejarah berupa sebongkah batu.
Bongkahan batu itu dinamai 'Batu Eon' yang berdiri kokoh di tengah kolam tandon harian PLTA PT Indonesia Power, Cikalong, Desa Lamajang, Kecamatan Pangalengan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari cerita yang tersebar di masyarakat, konon katanya, dahulu kala, batu tersebut tidak bisa dihancurkan dan dipindahkan sekalipun menggunakan alat berat. Hal tersebut terbukti saat pembangunan PLTA pada abad ke-19 silam.
Dari cerita rakyat yang berkembang, ada warga Lamajang bernama Abah (sebutan orangtua laki-laki) Eon yang hendak memindahkan batu tersebut. Ia tertantang untuk memindahkan batu yang secara mistis tak bisa dipindahkan.
Beragam cara dan segala upaya dilakukan Abah Eon untuk memindahkan batu itu. Salah satunya dengan menghancurkan batu itu. Meski begitu, tak ada satu pun alat yang mampu menghancurkan batu berwarna kecoklatan itu.
Upaya terakhir dilakukan Abah Eon. Sebuah dinamit yang dipersiapkannya untuk menghancurkan batu itu dengan harapan hancur berkeping-keping. Namun, usahannya gagal karena batu itu tidak hancur.
"Sejak itulah warga setempat menamai Batu Eon," kata pengelola Desa Wisata Lamajang, Ade Sukmana (47) saat ditemui di kediamannya di Desa Lamajang, tahun 2017 silam.
Ade mengungkapkan, cerita itu belum dapat dipastikan kebenarannya, namun kisah Abah Eon tersebut menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan.
"Sulit mencari informasi yang valid mengenai kisah itu. Tapi yang pasti PLTA ini diresmikan oleh Presiden Soekarno tahun 1954 lalu," tutur Ade.
Lokasi Batu Eon ini hanya satu kilometer dari Bumi Adat Cikondang. Untuk sampai ke situs batu bersejarah ini dapat diakses dari Kota Bandung via Banjaran-Cimaung sejauh 40-an kilometer.
Dari kejauhan terlihat batu tersebut berada di tengah kolam, layaknya sebuah pulau kecil. Pengunjung memang tidak bisa melihat dari dekat, sebab pagar dengan kawat berduri mengelilingi batu itu.
"Batu Eon, kisahnya mirip-mirip dengan legenda Batu Cinta di Situ Patenggang," kata Ade.
-------
Artikel ini telah naik di detikJabar.
(wsw/wsw)