
PENYANYI dan penulis lagu berdarah Filipina-Amerika, Labit, resmi merilis album debutnya Sol. Terinspirasi dari nama sang nenek, Solita atau akrab dipanggil Grandma Sol, album ini menjadi catatan coming-of-age yang memadukan nasihat keluarga, percakapan larut malam, dan proses menemukan diri menjadi kisah penuh makna.
Berisi 18 lagu, Sol menampilkan vokal lembut dan lirik Labit yang jujur, berpadu dengan nuansa musik analog yang hangat.
Melalui tema keluarga, identitas, dan perjalanan menuju kedewasaan, Labit menghadirkan karya yang terasa personal namun tetap universal, dekat dengan kehidupan nyata.
"Sol adalah caraku melihat kembali siapa yang membesarkanku, apa yang membentukku, dan bagaimana melangkah ke depan dengan tenang. Lagu-lagu ini tentang menemukan kejelasan dalam cinta, keluarga, dan dalam diriku sendiri." ungkap Labit
Sebelum perilisan album ini, Labit telah memperkenalkan sejumlah single seperti "yang menggambarkan arah emosional dari album Sol, antara lain: Mangoes And Rice adalah surat cinta untuk masa kecilnya sebagai keturunan Filipina-Amerika, sementara Cleaning Out The Fridge menyoroti keberanian untuk memulai kembali, sementara Parallel menangkap momen kejelasan saat cinta muncul di tempat yang tidak pernah ia sangka, dengan video musik arahan hazart yang sekaligus menjadi bentuk penghormatan untuk sang nenek melalui kenangan pribadi menggunakan mobil keluarganya Buick LeSabre.
Secara musikal, Sol bergerak dari nuansa nostalgia menuju warna yang lebih bersemangat, dari lagu yang penuh dengan pengakuan jujur di larut malam berjudul February, lalu lanjut ke All My Plants Are Dying, yang diisi dengan humor ringan dalam keseharian hingga akhirnya menemukan rasa ketenangan dalam memilih sosok yang tepat di tengah kekacauan di lagu Better.
Motif berulang seperti mobil, dapur, dan pergantian musim menyatukan setiap bab cerita, sementara gaya penulisan lagu Labit yang natural membuat kisahnya terasa dekat dan tulus.
Album ini juga menampilkan lagu baru berjudul Sol, sebuah dedikasi lembut untuk sang nenek yang menjadi sumber inspirasi dan jantung dari keseluruhan karya ini.
Popularitas Labit di Asia terus berkembang. Single-single menjelang perilisan album ini telah masuk ke playlist Spotify seperti New Music Friday di berbagai negara termasuk Filipina, Thailand, Indonesia, Singapura, Malaysia, Taiwan, Hong Kong, dan Vietnam.
Pendengar di Asia kini juga telah mendominasi daftar teratas Labit dengan India pada peringkat no. 2, Indonesia di no. 3, Filipina di no. 4), Thailand di no. 7, Taiwan di no. 8, dan Malaysia no. 10. Sejak debutnya di tahun 2019, Labit sudah diakui kemampuannya untuk menyatukan pendengar dari lintas budaya yang berakar dari kejujurannya dalam bercerita dan pendekatan musik yang melampaui batas genre.
Bagi Labit, Sol adalah refleksi dari perjalanannya dalam mencari jati diri, sekaligus sebuah jurnal pribadi yang menandai proses tumbuh, belajar menerima diri, dan menemukan kedamaian dalam segala bentuk perubahan yang ia lewati. (Z-1)