
LAGA uji coba internasional antara timnas Indonesia dan Libanon di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Senin (8/9), berakhir dengan ketegangan.
Merespons kejadian tersebut, kapten Libanon, Mohamad Haidar, menyampaikan permintaan maaf. Ia menegaskan insiden itu tidak disengaja dan semata-mata terjadi karena tensi pertandingan yang tinggi.
"Maaf terkait apa yang terjadi di pertandingan. Ini adalah sepak bola, kami tidak bermaksud ribut dengan pemain mana pun atau membuat masalah dengan orang-orang di Indonesia," kata Haidar.
Pertandingan yang ditutup tanpa gol itu sempat diwarnai insiden keributan antarpemain di menit-menit akhir. Situasi memanas terjadi jelang peluit panjang ketika pemain kedua tim terlibat adu mulut dan dorongan.
Kapten timnas Indonesia, Jay Idzes, serta Kevin Diks akhirnya menerima kartu kuning dari wasit. Kericuhan semakin meluas hingga membuat ofisial kedua tim harus masuk ke lapangan untuk menenangkan keadaan.
Permintaan maaf itu diharapkan meredakan suasana pascalaga. Meski hasil akhir 0-0 membuat kedua tim harus puas berbagi angka, pertandingan ini tetap memberi pelajaran penting bagi masing-masing kubu baik dari sisi teknis maupun sportivitas di lapangan. (I-3)