Jakarta -
Dunia seni memang tidak pernah berhenti untuk tetap menghadirkan sesuatu yang baru. Tentunya yang bikin semua mata tertuju padanya.
Kali ini ada pameran dari Linda Gallery yang menggelar pameran di Town Hall, Indonesia Desain District (IDD), PIK 2. Dalam kesempatan ini dipamerkan patung terbesar yang pernah ada di Jakarta.
Ada karya seni dari Cai Zhisong, Ren Zhe, dan Jia Wei. Ketiganya masuk dalam jajaran Top 10 Sculptors in China.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi jangan sampai melewatkan kesempatan untuk mengapresiasi dan mengoleksi karya-karya mereka yang langka dan terbatas," ungkap Owner Linda Gallery, Linda Ma, saat pembukaan pameran yang terbuka untuk umum hingga 1 September 2024, akhir pekan kemarin.
Bertajuk A Symphony of Art, pameran ini dibuka setiap hari mulai pukul 10.00-22.00 WIB. Bagi kalian yang suka akan seni jangan sampai kelewatan ya.
Di kesempatan itu, Linda menambahkan, karya-karya yang terpampang sudah dikoleksi kolektor penting di seluruh dunia. Koleksi itu mencangkup perorangan sampai museum. Bahkan karya ketiga seniman tersebut juga menembus rekor penjualan tinggi di balai lelang seni dunia, Christie's dan Sotheby's.
"Karya seni mereka ini sulit didapat karena langka dan dibuat sangat terbatas. Maka itu, bagi penikmat seni dan kolektor wajib datang ke sini untuk melihat langsung keindahan karya patung Cai Zhisong, Ren Zhe, dan Jia Wei," jelasnya lagi.
Masuk ke dalam ruang pameran, pengunjung bakal dimanjakan oleh patung cantik berbahan fiberglass, resin, perunggu, stainless steel, hingga potongan balok LEGO. Ketiga seniman memiliki karakter dan inspirasi masing-masing saat membuat karya patung yang rata-rata berukuran besar, antara 1-2,5 meter.
Salah satunya adalah Cai Zhisong adalah pematung Tiongkok paling ikonik dan terkenal saat ini. Pada 1997, Cai Zhisong lulus dari Akademi Seni Rupa Pusat bidang Patung. 1998-2008, ia mengajar di Central Academy of Fine Arts di jurusan Patung. Karena talentanya itu, ia pernah mendapat Penghargaan Taylor pada 2001 di Salon Musim Gugur Paris ketika ia berusia 29 tahun, menjadi penghargaan tertinggi yang dimenangkan oleh seniman Tiongkok dalam 103 tahun sejarahnya.
"Pengerjaan patung buatan Cai terkenal memakai bahan baku berkualitas, tingkat kesulitan dalam proses pengerjaan juga sangat tinggi, terlihat dari detail ikan arwana, rusa, dan burung merak yang seluruhnya terbuat dari titanium, perunggu, dan stainless steel. Lihat saja guratan-guratan dan detailnya," papar Linda.
Ada juga Ren Zhe yang juga dikenal lewat patung prajurit baja tahan karatnya yang ingin memberikan rasa ketenangan dan kekuatan.
"Karya-karyanya banyak dikoleksi oleh institusi di seluruh dunia dan telah memenangkan penghargaan bergengsi internasional. Ren telah mengadakan pameran tunggal di Tiongkok, New York, Singapura, Korea, Hong Kong, dan Taiwan-terutama di Kuil Taimiao di Museum Istana Beijing pada 2019 dan Hong Kong Exchange Square pada 2017. Sebagai pematung ia mampu konsisten dengan karakter patungnya selama hampir 20 tahun ini, memiliki karya Ren Zhe adalah sebuah investasi," jelas Linda.
Ada juga patung perunggu yang berkilau, ada partisi berwarna merah kontras terlihat di tengah ruangan pameran.
"Ini adalah karya pematung Jia Wei. Tidak hanya pematung, ia juga punya bertalenta melukis. Karakter utama dalam karya-karyanya adalah sosok gadis kecil bernama Ruhua. Karya seni dalam seri Ruhua mengintip ke dalam perspektif Jia Wei dan merupakan perwujudan visual dari kritiknya terhadap dunia di sekitarnya," tutur Linda.
Selain tiga patung dari ketiga seniman tadi, kalian juga bisa melihat karya lukis dari Raduan Man dari Malaysia dan Allen Teng dari Singapura.
(wes/pus)