Long Weekend Horor, Jalan Raya Puncak Macet, Gunung Penuh Pendaki

2 weeks ago 13
Game Demo Mahjong Ways 2, Antara Fakta dan Mitos: Menang di Game Demo Sama Dengan Akun Terbaik
Fenomena "Beginner's Luck" di Server Thailand: Pandangan dari Master Cun
Inilah 3 Zodiak yang Akan Mendapatkan Kemenangan Beruntun di Mahjong Ways Pada Bulan Oktober Ini
Inilah Beberapa Fakta Mengejutkan Mengenai Scatter Hitam di Mahjong Ways
Mengatasi Stress Berlebihan Bersama WINJUDI: Mahjong Ways Permainan Menurunkan Tingkat Stress
Sisa Hidup Bahagia hingga Tutup Usia: Kumpulkan Dana Masa Tua Dari Mahjong Ways
Metode Terbaru Dari Komunitas Game Online Thailand: Terapkan Pola dan Jam Berikut Ini Di Semua Server! Pasti Menang?
Financial Freedom Sudah di Depan Mata: Tips dan Trik Mahjong Ways Ini Akan Merubah Hidup Anda Menjadi Kaya Raya
Jatuh Cinta Pada Kemenangan Pertama: Temukan Panduan Menang Besar di Mahjong Ways
Capek Selalu Kalah di Mahjong Ways? Cobain 5 Pola Terbaik ini Supaya Kamu Menang Terus!

Jakarta -

Libur panjang Maulid Nabi sejak Sabtu hingga Senin ditandai dengan macet di mana-mana. Di jalan menuju destinasi wisata sekaligus tempat wisata, baik wisata air, gunung, atau pun mal.

Kemacetan parah terjadi di jalur Puncak, Bogor, Jawa Barat. Bukan hanya satu atau dua jam, namun kemacetan terjadi sampai 17 jam, mulai Minggu (15/9/2024) dan Senin (16/9). Kemacetan diakibatkan membeludaknya kendaraan bermotor yang melebihi kapasitas jalan raya.

Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro mengungkapkan kemacetan tersebut dipicu lonjakan jumlah motor yang berwisata ke Puncak secara signifikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Jumlah kendaraan ke Puncak) ada 150 ribu, seharusnya 70 ribu maksimal," kata Rio dikutip dari detikNews.

Pemotor yang tak sabaran membuat kondisi kemacetan kian parah. Bukannya mengantre saat macet, pemotor justru banyak nekat melawan arah sehingga membuat kendaraan lainnya jadi terhambat.

"Iya, motor pada melambung melawan arah sehingga lalu lintas terkunci," dia menambahkan.

Malangnya, macet itu berubah menjadi macet maut bagi Nm. Wisatawan asal Jakarta itu meninggal dalam situasi macet parah itu.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor AKP Rizky Guntama menjelaskan NM meninggal saat hendak pulang usai berwisata dari Agro Wisata Gunung Mas, Cisarua, pada Minggu (15/9) malam.

"Ketika selesai dari wisata argo, saat naik bus merasakan pusing, kemudian sesak nafas, setelah itu keluar busa, ketika dievakuasi ke masjid, meninggal dunia di masjid, gitu ceritanya," kata Rizky.

Ia mengungkapkan saat itu bus yang ditumpangi NM masih berada di area Agro Wisata Gunung Mas, sehingga proses evakuasi dapat berjalan mudah. NM dievakuasi dari bus ke masjid yang ada di Agro Wisata Gunung Mas.

Rizky menduga wanita paruh baya itu memiliki penyakit bawaan atau komorbid. Ia pun memastikan NM meninggal dunia bukan karena sulitnya melakukan evakuasi atas terjadinya kemacetan.

"Bukan bukan, bukan karena evakuasi di jalan, bukan. Tapi ketika dievakuasi ke masjid, meninggal dunia di masjid," ujarnya.

Tak hanya di jalan raya, kemacetan juga terjadi di tempat wisata. Termasuk di gunung.

Jalur pendakian di sejumlah gunung dipenuhi pengunjung. Antrean pendakian terjadi di Gunung Kelud via Desa Karangrejo, Kecamatan Garum Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Dalam video yang diunggah akun tiktok @pajarsedangwo, terlihat sejumlah pendaki mengantre naik ke puncak Gunung Kelud. Tak hanya pendaki yang akan naik saja antre, tapi sejumlah pendaki yang turun juga tampak bergantian.

Video yang diunggah 22 jam lalu itu telah ditonton oleh 123 ribu penonton, dengan 8 ribu like dan 400 komentar.

"wis koyo do antri sembako (Sudah seperti antrian sembako" tulis akun @pajarsedangwo yang dilihat detikJatim, Senin (16/9/2024).

Antrean pendaki itu diduga terjadi di pendakian Gunung Kelud via Karangrejo, Garum Kabupaten Blitar. Salah seorang pendaki, Ika Trisnawatiningtyas mengaku juga berada dalam antrean saat turun dari Gunung Kelud, Minggu (15/9).

Kemacetan parah dan adanya wisatawan tewas itu menjadi catatan buruk bagi pengelolaan pariwisata Indonesia. Hingga artikel ini ditayangkan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menprekraf) Sandiaga Uno belum merespons permintaan konfirmasi dari detikTravel.


(fem/fem)

Read Entire Article