Mau Gabung Geng AS Cs, RI Didorong Bikin Lembaga Pengawas Kelistrikan

2 days ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta, CNBC Indonesia - Pusat Studi Energi (PSE) Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) melakukan studi aksesi rencana Indonesia menjadi bagian dari Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD). Hasil studinya mendorong Indonesia membentuk lembaga khusus di sektor ketenagalistrikan.

Sebagaimana diketahui, OECD terdiri dari 38 negara anggota OECD. 33 negara (87%) berstatus sebagai negara maju (developed countries) dan 5 negara (13%) mewakili kelompok negara berkembang (developing countries).

Nah, pembentukan lembaga tersebut dinilai penting untuk memperkuat tata kelola sektor listrik, meningkatkan daya saing global, sekaligus mendukung langkah Indonesia dalam proses aksesi keanggotaan OECD.

Kepala Pusat Studi Energi UGM Sarjiya menjelaskan bahwa sektor ketenagalistrikan menjadi salah satu sektor yang disorot karena berperan besar dalam pembangunan ekonomi nasional. Menurutnya, saat ini Indonesia juga mendorong program elektrifikasi.

Tidak hanya penting secara ekonomi, sektor kelistrikan juga menjadi perhatian dari sisi lingkungan, transparansi, dan tata kelola yang sehat. Hal itu yang juga menjadi salah satu aspek penilaian OECD terhadap negara calon anggota.

"Tanpa energi listrik yang kemudian sekarang semua kebutuhan untuk pemenuhan energi itu lama-lama didorong menuju ke elektrifikasi. Artinya yang sebelumnya mungkin masih berbasis energi yang lain karena isu lingkungan, karena isu yang lain kemudian banyak didorong ke elektrifikasi," jelasnya dalam acara Media Briefing 'Penguatan Tata Kelola Listrik Nasional Menuju Aksesi OECD', di Kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (17/10/2025).

OECD juga dinilai memperhatikan aspek lingkungan dan bisnis kelistrikan yang sehat, termasuk tata kelola yang transparan serta mekanisme pasar yang adil. Hal itu juga yang dinilai perlu menjadi perhatian Indonesia.

"Ini yang kemudian salah satu concern dari OECD ketika mereka mengevaluasi aksesi dari negara-negara, untuk memastikan isu lingkungan dan masalah bisnis kelistrikan itu menjadi perhatian," paparnya.

Salah satu rekomendasi dari hasil studi yang dilakukan adalah pembentukan lembaga yang berperan khusus mengatur dan mengawasi sektor ketenagalistrikan. Lembaga tersebut harus memiliki otonomi penuh baik dari sisi kelembagaan, keuangan, maupun teknis, serta bertanggung jawab langsung kepada presiden.

"Harapannya lembaga ini betul-betul bisa menjembatani sektor ketenagalistrikan yang sehat," tambahnya.

Selain itu, lembaga khusus listrik yang didorong tersebut nantinya berperan dalam pengawasan penetapan tarif, perizinan usaha, hingga memastikan adanya persaingan yang sehat dan transparansi di dalam bisnis listrik.

"Salah satu hal yang sangat terkait dengan tenaga listrik adalah pengaturan persaingan dan kompetisi, serta bagaimana mencegah praktik monopoli dan mendorong transparansi tata kelola," tandasnya.

Di sisi lain, Ketua Umum Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) Filda Citra Yusgiantoro menilai tata kelola listrik juga menjadi cara agar Indonesia bisa bersaing di kancah global termasuk dalam upaya aksesi OECD.

"Dari hasil kajian ini, kita ingin meningkatkan daya saing dari listrik Indonesia di kancah global. Itu perlu dikuatkan tata kelola di dalamnya," kata Filda di sela acara.

Berdasarkan hasil studi yang dilakukan bersama UGM, Indonesia termasuk sedikit negara di kawasan yang belum memiliki lembaga pengawas listrik independen. Di kawasan Asia Tenggara (ASEAN), hanya Indonesia dan Myanmar yang belum memiliki lembaga yang mengawasi sektor kelistrikan.

"Intinya sih ada lembaga yang ngurus kelistrikan ini, mengawasi sehingga publik itu mempunyai akses. Kenapa sih tarif kita jadi segini, kira-kira seperti itu," imbuhnya.

Dengan begitu, Indonesia diharapkan tidak hanya menambah nilai dalam aksesi ke OECD, namun juga bisa memperkuat sistem listrik nasional.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: Indonesia Telah Serahkan Initial Memorandum ke Sekjen OECD

Read Entire Article