Jakarta -
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) terus berupaya menggenjot produksi minyak dan gas bumi (migas). Hal ini sebagai upaya untuk mewujudkan kedaulatan energi nasional.
Direktur Utama PHE Chalid Said Salim menerangkan, produksi minyak domestik PHE saat ini sebesar 68-69% dari total produksi nasional. Sementara, untuk gas 34% dari produksi nasional.
Namun, pihaknya menyoroti sejumlah hal terkait dengan upaya menggenjot produksi tersebut. Dia mengatakan, di antaranya terkait regulasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang mungkin menjadi sorotan akhir-akhir ini adalah masalah perizinan, perizinan ini menyangkut beberapa lembaga, ada kementerian, seperti KLHK terkait amdal dan lain-lain," katanya dalam detikcom Leaders Forum 'Masa Depan Energi RI, Jaga Ketahanan demi Kedaulatan' di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Rabu (11/9/2024).
Tak hanya itu, ia pun menyoroti isu terbaru terkait upaya mendorong produksi migas ini. Ia mengatakan, untuk mendorong produksi ini terkadang harus bersinggung dengan lahan pertanian.
"Isu baru nih pak dengan Kementerian Pertanian karena kadang-kadang kita beririsan dengan lahan sawah," ungkapnya.
Padahal, kata dia, Indonesia berupaya mengejar ketahanan pangan dan ketahanan energi. "Sementara kalau kita lihat ke depan ada ketahanan pangan, ada ketahanan energi. Ini kita harus melihat secara mutual," katanya.
(acd/kil)