Jakarta -
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan dirinya belum pernah pernah dipecat dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Namun, kata Yaqut, ada yang menyebutnya sudah kehilangan status anggota.
"Saya memang belum pernah dipecat, belum dipecat secara resmi, tapi katanya sudah kehilangan status keanggotaan. Tapi saya belum menerima surat sampai sekarang itu saya tunggu," kata Yaqut di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/9/2024).
Yaqut mengaku masih menunggu surat pemecatan jika memang benar. Yaqut juga menilai Muktamar PKB sudah selesai dan tak akan ada muktamar tandingan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kalau saya dipecat saya tunggu pemecatannya, bagaimana. Soal Muktamar di Bali kan sudah selesai dan saya kira tidak ada muktamar tandingan kok, saya kira loh ya, tapi kalau ada muktamar lagi ya nggak tau mungkin aja dan itu boleh dalam mekanisme politik ya boleh aja, saya nggak tahu. Tapi saya sih nggak menginisiasi," ungkapnya.
Waketum PKB Jazilul Fawaid sebelumnya bicara soal status keanggotaan Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dan Sekjen PBNU Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul di PKB. Dia menegaskan kedua tokoh itu tak punya kartu tanda anggota (KTA) PKB. Jazilul heran dengan anggapan Gus Yahya dan Gus Ipul bagian dari PKB.
"KTA dari mana? Nggak ada, nggak ada KTA-nya," ujar Jazilul di kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Selasa (6/8/2024).
Jazilul kemudian mengulas keanggotaan dirinya yang jelas di partai. Jazilul menyebut dirinya sebagai Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) wilayah DKI.
"Kalau saya malah jajaran surya PCNU Tangerang Selatan. Saya juga Ketua PWNU DKI," kata Jazilul.
Jazilul menyarankan PBNU kembali ke garis perjuangannya. Jazilul menyebut PBNU bukanlah organisasi pasar induk.
"Makanya saya ingin luruskan khitah Nahdlatul Ulama yang termuat di dalam qanun asasi Nahdlatul Ulama, ayo ditegakkan. Ini organisasi ulama, bukan organisasi pasar induk. Di situ ada adab, ada tata krama, ada kesantunan, ada semuanya," ujarnya.
(dwr/haf)