Jakarta -
Era Presiden Megawati Soekarnoputri yang berlangsung dari tahun 2001 hingga 2004, jadi salah satu periode penting dalam sejarah politik dan ekonomi Indonesia.
Di tengah berbagai tantangan politik dan ekonomi, sektor pariwisata tetap menjadi salah satu fokus utama pemerintahan.
Pada saat Megawati Soekarnoputri menjadi Presiden, Indonesia baru saja melalui masa krisis ekonomi yang melanda Asia pada akhir 1990-an. Kondisi ekonomi yang mulai membaik menjadi landasan bagi pembangunan sektor-sektor strategis, termasuk pariwisata.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pariwisata dipandang sebagai sektor yang mampu mendongkrak perekonomian, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat citra Indonesia di kancah internasional.
Di jaman Megawati kebijakan-kebijakan pariwisata berfokus pada pengembangan pariwisata berkelanjutan dan pelestarian budaya. Seperti program Pelestarian Warisan Budaya yang memprioritaskan pelestarian warisan budaya Indonesia sebagai daya tarik pariwisata.
Program ini melibatkan perbaikan dan promosi situs-situs budaya dan sejarah, seperti candi Borobudur, candi Prambanan, dan situs-situs di Bali.
Program ini kemudian diperkuat dengan promosi pariwisata Indonesia di pasar internasional dengan mengikuti berbagai pameran pariwisata dunia dan menggandeng agen-agen perjalanan internasional.
Pengembangan destinasi wisata baru seperti Komodo, Raja Ampat, Lombok, Maluku terus dilakukan dengan memperhatikan aspek keberlanjutan dan pelestarian lingkungan.
Di era Presiden Megawati, pengembangan Wisata MICE (Meetings, Incentives, Conferences, Exhibitions) juga didorong sebagai salah satu pilar pariwisata. Indonesia berhasil menjadi tuan rumah berbagai konferensi dan pameran internasional yang meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan bisnis.
Selama masa kepemimpinan Megawati, sektor pariwisata mengalami pertumbuhan yang signifikan meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, termasuk isu keamanan dan stabilitas politik.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dari 5,15 juta pada tahun 2001 menjadi 5,32 juta pada tahun 2004.
Pendapatan devisa dari sektor pariwisata juga meningkat dari USD 4,8 miliar pada tahun 2001 menjadi USD 5,3 miliar pada tahun 2004.
Beberapa kebijakan dan program unggulan yang dijalankan selama era Megawati di antaranya:
1. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata
Program pelatihan dan pendidikan di sektor pariwisata ditingkatkan untuk menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas dan berdaya saing.
2. Pengembangan Produk Wisata
Diversifikasi produk wisata, termasuk wisata alam, budaya, kuliner, dan belanja, untuk menarik berbagai segmen wisatawan.
3. Promosi dan Pemasaran Terpadu
Strategi pemasaran terpadu yang melibatkan berbagai media, baik domestik maupun internasional, untuk mempromosikan destinasi wisata Indonesia.
4. Kerjasama Internasional
Peningkatan kerjasama dengan negara-negara lain dalam bidang pariwisata, termasuk melalui penyelenggaraan event internasional dan partisipasi dalam organisasi pariwisata global.
Pariwisata di Era Presiden Megawati
Melalui kebijakan yang berfokus pada pengembangan MICE, keberlanjutan, pelestarian budaya, dan peningkatan infrastruktur, pariwisata Indonesia berhasil mempertahankan pertumbuhan positif dan memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional.
Warisan kebijakan dan program dari era ini terus menjadi inspirasi bagi pengembangan pariwisata Indonesia yang lebih maju dan berkelanjutan.
Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, pariwisata Indonesia diharapkan terus berkembang dan memberikan manfaat maksimal bagi kesejahteraan masyarakat serta menjaga keberlanjutan lingkungan dan budaya yang menjadi identitas bangsa.
Memperingati 79 tahun kemerdekaan Indonesia, mari kita terus mendukung dan memajukan sektor pariwisata sebagai salah satu pilar penting pembangunan nasional.
-------
Artikel ini ditulis Taufan Rahmadi, Pakar Strategi Pariwisata Nasional. Artikel merupakan kiriman pembaca detikcom dan tidak mencerminkan pandangan redaksi.
(wsw/wsw)