Jakarta -
Seorang pelanggan mengeluhkan perlakuan yang ia terima dari sopir ojek online (ojol) usai memesan makanan. Ia merasa seperti binatang karena makanannya diletakkan di lantai.
Ketika pesan makanan online, beberapa pelanggan umumnya mengambil makanan langsung dari sopir. Namun, ada juga pelanggan yang meminta sopir untuk meletakkan makanannya di suatu tempat terlebih dahulu.
Biasanya sopir akan meletakkan pesanan pelanggan di area yang agak tinggi, seperti meja atau digantung di pagar hingga pintu. Namun, tidak dengan aksi sopir ojol ini yang telah membuat pelanggan kecewa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang pria mengekspresikan kekesalannya usai mengetahui pesanan makannya tidak diletakkan di tempat yang seharusnya. Pria dengan nama akun Tom Jerry itu mengeluhkannya di laman Facebook COMPLAINT SINGAPORE.
Tom membagikan unggahan foto bagaimana sopir ojol itu meletakkan makanannya. Memang pesanan makannya berbungkus plastik oranye ini tergeletak begitu saja di lantai depan pintu, dan berdekatan dengan sandal dan sepatu.
Tidak diketahui Tom memesan makanan dari restoran atau aplikasi apa, tetapi sikap yang dilakukan sopir ojol itu telah membuatnya sangat kesal.
Tom menyindir sopir ojol itu dengan mengungkap, "Jika Anda merasa lelah bekerja sebagai pengendara (sopir ojek online), jangan jadi pengendara."
Pelanggan ini mengeluhkan sikap sopir ojek online itu karena meletakkan makanan di lantai. Foto: Facebook / Complaint Singapore
Tom menambahkan bahwa dirinya juga pernah bekerja sebagai sopir pengantar makanan seperti ini. Namun, ia tidak pernah sekalipun meninggalkan pesanan makan pelanggan di lantai.
Melihat perlakuan sopir ojol itu, Tom pun mempertanyakan dimana sikap sopan santun sopir tersebut. Dengan pesanan makannya yang diletakkan begitu saja di lantai, Tom pun merasa dirinya tidak dianggap seperti manusia, tetapi seperti binatang, lapor theindependent.sg (11/09/2024).
"Mana sopan santunmu? Saya manusia, bukan binatang. Kalau kamu tidak sanggup, berhenti saja," ujar Tom.
Unggahan tersebut menyita perhatian banyak netizen. Seorang netizen bertanya apakah sopir ojol ini sempat membunyikan bel atau mengetuk pintu terlebih dahulu.
Netizen lain yang sempat bekerja sebagai sopir ojol juga menunjukkan sikap yang seharusnya dilakukan. Menurut netizen ini, jika memang tidak ada orang, pesanan itu ia gantungkan di pintu atau menaruhnya di lemari.
Ia juga menambahkan. "Ini adalah makanan, dan bagi sebagian orang tidak sehat atau tidak sopan menaruhnya di lantai."
(Gambar hanya ilustrasi) Banyak juga netizen yang merasa sikap sopir ojol tidak sopan dengan meletakkan makanan di lantai. Foto: Facebook / Complaint Singapore
Sebagian netizen mengungkap beberapa sopir ojol sabar menunggu di depan pintu sampai pelanggan membukanya, tetapi banyak juga yang tidak. Jika menerima pesanan yang dilakukan pelanggan 'tanpa kontak', beberapa ojol menganggap tidak perlu memencet bel pintu untuk bertemu atau mengabarkan pelanggan.
Seorang netizen juga mengeluh dengan sikap yang dilakukan beberapa pengantar makanan akhir-akhir ini. Pasalnya, ia sudah memasang pengait di gerbangnya, tetapi beberapa dari mereka masih meninggalkan pesanan di lantai.
Netizen lain juga mengungkap hal serupa dimana ia sudah meletakkan sebuah kotak di samping pintu, tetapi beberapa pengantar barang masih meletakkan pesanan di lantai atau di sepatunya.
"Barang dan makanan harus dikirim dengan memuaskan sebelum mereka dianggap berhasil melakukan pengiriman. Bukan sekadar mengirim sesuka hati. Meletakkan makanan di lantai agar diambil pelanggan adalah hal yang konyol," ujar netizen lain yang ikut emosi.
Sedangkan netizen lain berharap agar kejadian seperti ini lain kali tidak lagi dialami oleh Tom. Para netizen juga menyarankan agar Tom mengajukan keluhan kepada aplikasi pengiriman tersebut.
(aqr/adr)