Jakarta -
Tergiur makanan enak tentu harus bersiap dengan harga mahal yang dipatok. Seorang pembeli sampai menolak membayar gegara nasi Padang yang terlalu mahal ini.
Berbeda tempat makan maka berbeda pula harga dan peraturan yang ditentukan kepada pelanggan. Ada makanan enak yang harganya dibanderol murah, ada juga yang rasanya tak terlalu enak tetapi dipatok terlalu mahal.
Apalagi ketika melihat sebuah hidangan yang bukan merupakan makanan setempat. Tempat sejenis kantin dan kopitiam seringkali didatangi karena anggapan harga yang murah dengan makanan yang enak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya ada beberapa penjual yang tetap saja mematok harga mahal bahkan hampir sama dengan restoran. Berbagai alasan kemudian dilontarkan oleh pihak tempat makan, mulai dari harga yang mahal hingga soal lainnya.
Pesan nasi Padnag di foodcourt, pembeli ini kaget melihat harga makanannya. Foto: Stomp
Seorang netizen dengan nama samaran Miller dilaporkan oleh Stomp (8/9) kecewa usai makan nasi Padang di sebuah pujasera atau foodcourt. Saat itu ia yang tengah berkunjung ke pusat perbelanjaan VivoCity, Singapura menyambangi sebuah kedai yang menjajakan nasi Padang.
Kedai tersebut bergaya kopitiam atau kedai sederhana sehingga harapannya ia akan mendapat makanan yang ramah di kantong. Tetapi dirinya justru dibuat terkejut dengan tagihan makanannya setelah memilah-milih menu yang dijajakan.
"Aku tahu harga nasi Padang memang bukan topik yang bisa dibahas. Tetapi kita tetap tidak bisa membenarkan jika mereka mematok terlalu mahal," ujar Miller.
Dalam sepiring nasi Padang yang dipesan ia memilih lauk berupa telur asin, ayam potong, ikan bilih, daging, dan tumis buncis. Ternyata untuk porsi makan itu ia harus membayar senilai 17.70 Dollar Singapura atau setara dengan Rp 209.751.
Ia dipatok lebih dari Rp 200.000 untuk sepiring nasi Padang. Foto: Stomp
Di dalam struk pembeliannya terlihat harga tiga jenis menu daging untuk telur, ayam, dan daging. Masing-masing dipatok Rp 53.000 bahkan untuk setengah butir telur asin yang ada di dalam piringnya.
Sementara untuk nasi dan sayuran ia diminta membayar Rp 17.000 untuk setiap jenisnya. Netizen yang melihat keluhan ini ternyata ikut terpancing emosinya karena harga lauknya dianggap tak masuk akal.
"Hal seperti ini, ketika tempat makan mematok harga terlalu tinggi, tidak akan pernah bisa dibiarkan. Kita tidak boleh menormalisasi getok harga," tulis salah satu netizen.
"Di mana ada potongan daging Rp 53.0000? Dan ikan bilih juga Rp 53.000? Cancel culture!" timpal lainnya.
(dfl/odi)