Jakarta (ANTARA) - PT Vale Indonesia Tbk (kode emiten: INCO) mencatat peningkatan total pendapatan pada triwulan II 2025 menjadi 220,2 juta dolar AS (Rp3,63 triliun, kurs per hari ini = Rp16.469).
Direktur dan Chief Financial Officer Vale Indonesia Rizky Putra menuturkan di Jakarta, Kamis, bahwa angka tersebut meningkat 7 persen dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 206,5 juta dolar AS (Rp3,42 triliun).
Ia menyampaikan kinerja positif perusahaan pada kuartal II 2025 juga terlihat dari capaian EBITDA sebesar 40 juta dolar AS (Rp658,76 miliar) dan laba bersih 3,5 juta dolar AS (Rp57,64 miliar).
Sementara sepanjang semester I 2025, ia menyatakan perusahaan membukukan pendapatan sebesar 426,7 juta dolar AS (Rp7,03 triliun).
Rizky mengatakan pencapaian positif tersebut didorong oleh peningkatan produksi, kenaikan harga komoditas nikel yang moderat, serta volume pengiriman yang lebih tinggi.
Ia menyampaikan produksi perseroan dalam bentuk nikel matte -- produk antara yang digunakan untuk memproduksi nikel sulfat sebagai salah satu bahan baku baterai mobil listrik – juga tumbuh pada triwulan II 2025.
Produksi nikel naik 9 persen menjadi 18.557 ton pada triwulan II 2025 dibandingkan pada triwulan I 2025 yang tercatat sebesar 17.027 ton. Secara tahunan (year-on-year/yoy), produksi juga tercatat naik 12 persen dari 16.576 ton pada triwulan II 2024.
Pencapaian tersebut sejalan dengan visi perseroan yang menargetkan total produksi sekitar 71.234 metrik ton nikel matte sepanjang 2025, lebih tinggi dari target tahun sebelumnya.
Tidak hanya produksi, Rizky menyatakan pengiriman nikel matte juga meningkat dari 17.096 ton pada triwulan I menjadi 18.023 ton pada triwulan II tahun ini.
Ia mengatakan capaian tersebut mencerminkan kinerja operasional yang stabil dan peningkatan efisiensi produksi.
Pihaknya juga mencatat kenaikan rata-rata harga komoditas nikel matte pada triwulan II 2025 mencapai 12.091 dolar AS (Rp199,13 juta) per ton, naik tipis dari 11.932 dolar AS (Rp196,51 juta) pada triwulan sebelumnya.
“Kami akan memiliki baseline yang lebih kuat mulai paruh kedua tahun ini. Kami telah mencapai kesepakatan baru untuk penetapan harga nikel matte dengan para pelanggan. Perkembangan ini diharapkan dapat menghasilkan lebih banyak aliran pendapatan dan memperkuat baseline PT Vale ke depannya,” ujar Rizky.
Baca juga: Vale Indonesia tegaskan komitmen pertambangan berkelanjutan
Baca juga: Vale Indonesia fokus hentikan penyebaran minyak bocor di Sulsel
Baca juga: Vale Indonesia: ESDM setujui penjualan 2,2 juta ton biji saprolite
Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.