Jakarta (ANTARA) - Pengamat Ekonomi Ichsanuddin Noorsy menilai langkah Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) untuk menempatkan sebagian dananya ke instrumen investasi Surat Berharga Negara (SBN) merupakan kebijakan bisnis yang wajar dan tidak berisiko.
Menurutnya, setiap langkah investasi tidak semata-mata berorientasi terhadap profit, melainkan juga memberikan benefit kepada masyarakat luas.
“Langkah menempatkan sebagian dana di SBN secara bisnis memang tidak memiliki risiko. Tapi, yang harus dijaga adalah agar orientasinya tidak sekadar profit, tapi benefit,” ujar Noorsy sebagaimana keterangan resmi di Jakarta, Selasa.
Ia melanjutkan, penguatan kelembagaan dan peningkatan kinerja menjadi faktor penting agar lembaga seperti Danantara Indonesia dapat benar-benar menjalankan mandatnya secara berkelanjutan.
Di sisi lain, Ia mengingatkan perlunya menjaga independensi agar pengelolaan investasi nasional tidak mudah dipengaruhi oleh kepentingan dari pihak luar.
“Kelembagaannya perlu diperkuat agar tidak mudah terpengaruh oleh kepanjangan tangan asing dalam pengambilan kebijakan,” ujar Noorsy.
Managing Director Treasury Danantara Indonesia Ali Setiawan menjelaskan bahwa penempatan sebagian dana di SBN merupakan bagian dari strategi diversifikasi untuk menjaga stabilitas dan likuiditas portofolio.
Ia mengatakan pendekatan tersebut dilakukan agar Danantara Indonesia tetap fleksibel dalam menyiapkan pendanaan bagi proyek-proyek strategis nasional, yang memiliki tingkat risiko lebih tinggi.
“Kalau kita menerima dana 100, tentu tidak semuanya langsung digunakan untuk proyek berisiko tinggi. Sebagian perlu disimpan di instrumen yang likuid agar bisa dimanfaatkan sewaktu-waktu,” ujar Ali.
Ia melanjutkan, bahwa langkah ini sejalan dengan karakter Danantara Indonesia sebagai lembaga pengelola investasi yang berhati-hati dan berorientasi pada manfaat jangka panjang bagi ekonomi nasional.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap investasi membawa manfaat dan multiplier effect yang besar bagi negara,” ujar Ali.
Baca juga: Analis: Pembelian SBN oleh Danantara langkah normal bagi SWF
Baca juga: Danantara ungkap SBN jadi instrumen diversifikasi demi jaga stabilitas
Baca juga: OJK tengah dalami proposal Patriot Bond dari Danantara
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.