Jakarta -
Jumlah buruh tekstil yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) diperkirakan terus bertambah. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN), Ristadi mengaku sudah mendapat laporan terbaru soal tambahan jumlah PHK.
Sebelumnya, ia mengungkap akan ada PHK terhadap 500 buruh tekstil di Bandung yang dilakukan pada akhir Agustus. Namun, Ristadi menyebut ada tambahan 114 buruh yang bakal kena PHK.
"Nah tetapi ternyata di luar dugaan ada lagi perusahaan lain sekitar 1 minggu yang lalu saya mendapat laporan ada 114 pekerja di-PHK, masih di wilayah Bandung perbatasan Cimahi, ini di luar yang saya rilis kemarin," katanya saat dihubungi detikcom, ditulis Kamis (15/8/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PHK buruh tekstil juga terjadi di Jawa Tengah. Diperkirakan ada 400-an buruh yang kehilangan pekerjaan dalam kurun waktu sepekan ke depan.
Menurut Ristadi, PHK terjadi karena pabrik tekstil memilih untuk tutup. Perusahaan dilaporkan melakukan pengurangan jumlah karyawan secara bertahap hingga akhirnya menutup operasional bisnis.
"Kemudian juga akan ada lagi nih yang sudah info ke saya, ya sekitar 400-an, di luar itu, tapi di Jawa Tengah, ya mungkin dalam hitungan seminggu ini akan melakukan PHK dan pabriknya juga tutup. Karena tadinya karyawannya 2.500-an, tinggal 400-an, ini akan ditutup, PHK juga bulan Agustus," ungkapnya.
Ia menilai, industri tekstil masih menghadapi banyak tantangan imbas sulitnya mendapat pesanan baru. Akibatnya keuangan perusahaan semakin sulit dan menyebabkan pengusaha menutup pabriknya.
"Memang untuk mendapat order baru itu kan tidak mudah dan butuh waktu. Kalau kemudian cashflow-nya berdarah-darah, nggak kuat, akhirnya ya efisiensi atau bahkan tutup pabriknya," jelas Ristadi.
(ily/ara)