
SEORANG mantan pilot maskapai komersial, Joseph Emerson, dinyatakan bersalah setelah berusaha mematikan mesin pesawat penumpang saat penerbangan pada 2023.
Emerson dijatuhi hukuman percobaan di pengadilan negara bagian Oregon, namun masih menghadapi proses hukum federal dengan ancaman hukuman lebih berat.
Kronologi kasus
Insiden terjadi pada 22 Oktober 2023 dalam penerbangan Horizon Airlines di atas wilayah Oregon. Emerson, yang sedang tidak bertugas namun berada di kursi tambahan kokpit, mengaku telah mengonsumsi psilocybin atau jamur halusinogen sebelum insiden.
Dia kemudian berusaha menarik tuas pemadam kebakaran yang berfungsi memutus aliran bahan bakar ke mesin.
Pilot dan kopilot berhasil menghentikan aksinya dan mengalihkan pesawat ke Portland. Saat itu pesawat membawa 84 orang, termasuk 11 anak di bawah 14 tahun. Tidak ada korban luka.
Vonis pengadilan negara bagian
Pada Jumat lalu, pengadilan negara bagian menjatuhkan hukuman 50 hari penjara--yang telah dijalani Emerson--lima tahun masa percobaan, 664 jam kerja sosial, serta restitusi senilai 60.569 dolar AS.
"Perbuatan Joseph Emerson itu sembrono, egois, dan kriminal," kata Wakil Jaksa Wilayah Multnomah County, Eric Pickard seperti dikutip Al Jazeera, Selasa (9/9).
"Kita harus ingat betapa dekatnya dia dengan kehancuran, bukan hanya nyawa 84 orang di dalam Penerbangan 2059, tetapi juga seluruh anggota keluarga dan teman-teman mereka," sebutnya.
Emerson menyampaikan penyesalannya dan mengaku bertanggung jawab penuh.
"Saya tetap memutuskan untuk mengonsumsi psilocybin, dan itu menyebabkan saya tidak dapat memastikan bahwa saya beroperasi di dunia nyata untuk jangka waktu yang lama. Itu tidak menjadikannya benar. Apa yang terjadi itu salah dan seharusnya tidak terjadi dan saya bertanggung jawab atas hal itu," ujarnya.
Proses hukum federal
Selain kasus di pengadilan negara bagian, Emerson juga menghadapi dakwaan federal. Ia mengaku bersalah atas satu tuduhan mengganggu awak pesawat dan pramugari. Dakwaan ini dapat membuatnya dijatuhi hukuman hingga 20 tahun penjara. Putusan dijadwalkan pada 17 November mendatang.
Alison Snyder, salah satu penumpang yang berada di pesawat menyampaikan kesaksian melalui video jarak jauh. Ia menilai hukuman negara bagian terlalu ringan.
"Tuan Emerson tahu ia tidak layak terbang, sebuah persyaratan untuk duduk di kokpit. Ia tahu bahwa kursinya memiliki kewajiban terhadap awak dan penumpang, dan ia tahu ia tidak mampu memenuhi tanggung jawab tersebut," pungkasnya. (Fer/I-1)