Jakarta -
Tak terima kehabisan nasi ayam seharga Rp 24.000, pria di Singapura ini menuntut kompensasi dari warung makan. Begini kronologinya!
Nasi hainan dengan lauk ayam rebus menjadi makanan favorit di Singapura. Maka tak heran banyak gerai makan yang menawarkan menu ini dan populer di kalangan wisatawan.
Salah satunya gerai yang bernama Poh Kee Chicken Rice. Bahkan gerai milik Michael Poh tersebut sering menawarkan harga promo untuk pelanggan setianya dan selalu laris manis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, belakangan ia mengalami tak mengenakkan dari pelanggannya. Berawal ketika Michael Poh yang menawarkan harga promo untuk seporsi nasi ayam hainan seharga Rp 24.000.
Pria Ini Tuntut Ganti Rugi karena Tak Terima Kehabisan Promosi Nasi Ayam Foto: Stomp
Dikutip dari STOMP (05/09/24) promo berupa potongan harga itu berlaku selama tiga hari. Pelanggan bisa menikmatinya di gerai yang berlokasi di 206 Toa Payoh North.
Hari pertama promosi, gerainya ramai diantre pembeli. Menurut Poh, pelanggannya datang dari berbagai daerah. Bahkan ia tak mengenal wajah-wajah yang mengantre di gerainya.
"Saya tidak mengenal 80% orang yang mengantre. Banyak pelanggan tetap saya yang mengatakan mereka akan kembali ke gerai kalau promosinya sudah selesa, jadi tidak terlalu ramai," tuturnya.
Namun, ada kejadian tak menyenangkan pada hari pertama promosi berlangsung. Saat itu, nasi ayam pak Pok sudah terjual habis pada jam 16:00.
Pak Poh sampai mengubah promosi nasi ayamnya. Foto: Stomp
Kemudian, rombongan keluarga beranggotakan enam orang tiba dengan mobil. Sayang sekali, mereka terlambat datang, sehingga kehabisan promo nasi ayam tersebut.
Seorang pria dan rombongan keluarga itu merasa tak terima. Betapa terkejutnya ketika pria tersebut menuntut kompensasi atas kerugian bensin perjalanan menuju gerai.
"Dia meminta saya memberikan ganti rugi atas usaha dan bensinnya. Itu menakutkan," ujar pak Poh. Lebih lanjut, pak Poh mengatakan bahwa itu bukan satu-satunya pelanggan yang menyebalkan yang harus dihadapi hari itu.
Ia menceritakan beberapa pelanggan mengatakan kepadanya bahwa mereka akan memboikot gerai nasi ayamnya dan memberi ulasan buruk dan rating satu bintang di Google Review.
Pria Ini Tuntut Ganti Rugi karena Tak Terima Kehabisan Promosi Nasi Ayam Foto: Stomp
"Niat saya mengadakan promo tersebut karena ingin melakukan sesuatu yang baik, tetapi saya justru berakhir mengalami kesulitan," tutur pak Poh lebih lanjut.
Dengan harga Rp 24.000 banyak pelanggan yang ingin mengambil keuntungan dengan meminta daging ayam lebih banyak.
Karena banyak kejadian tak menyenangkan, akhirnya pak Poh mengubah promosi nasi ayam dari seharga Rp 24.000 hanya dapat dibeli dengan sistem Pre Order (PO).
Terlepas dari prilaku buruk yang ia temui pada hari pertama promosi, tanggapan yang diterima pak Poh sebagian besar positif. Banyak pelanggan yang mengungkapkan terima kasih atas promosi tersebut.
Bahkan tak sedikit pelanggan yang meminta pak Poh untuk lebih sering menjual dengan harga promosi. Namun, itu masih dalam pertimbangan karena promosi ini kerap membuat pak Poh rugi.
"Saya bisa rugi Rp 4,7, juta, tapi tak apa. Selama aku bisa membuat orang tersenyum, hitung-hitung beramal," tutupnya.
(raf/odi)