Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun menegaskan Indonesia berkomitmen memperkuat diplomasi ekonomi guna memajukan industri lada global dengan Tiongkok sebagai aktor utama dalam rantai nilai komoditas itu.
“Indonesia akan terus memperkuat diplomasi dan kerja sama teknis guna mendukung ekosistem lada global yang inklusif, stabil, dan berorientasi jangka panjang,” kata Dubes Djauhari saat melakukan kunjungan resmi ke Sekretariat International Pepper Community (IPC) di Jakarta, Jumat (5/12).
Menurut pernyataan pers IPC yang diterima ANTARA di Jakarta, Sabtu, Dubes Djauhari juga menekankan komitmen Kedutaan Besar RI (KBRI) Beijing untuk mendorong China dalam mempertimbangkan keanggotaan IPC.
“China adalah aktor utama dalam rantai nilai lada dunia. Jika bergabung, kontribusinya akan memperkuat stabilitas pasar global dan memperluas kerja sama teknis bagi seluruh negara anggota,” kata Dubes Djauhari.
Sementara itu, Direktur Eksekutif IPC Marina Novira Anggraini menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh Pemerintah Indonesia.
Menurut Marina, keterlibatan China akan membuka peluang baru untuk berkolaborasi mulai dari riset hingga inovasi produk bernilai tambah untuk lada.
“Dan dengan dukungan strategis KBRI Beijing, IPC dapat memainkan peran yang semakin kuat dalam membangun ekosistem lada global yang lebih modern, inklusidf, dan berkelanjutan,” ujar Marina.
IPC juga mengatakan bahwa Dubes Djauhari terlibat dalam demonstrasi pembuatan minyak esensial dari lada dan rempah, inisiatif yang menyoroti peluang hilirisasi yang dapat diadopsi oleh petani dan pelaku UMKM guna meningkatkan nilai ekonomi produk.
International Pepper Community (IPC) merupakan organisasi antar-pemerintah negara-negara penghasil lada yang didirikan pada 1972 di bawah Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia dan Pasifik (UN Economic and Social Commission for Asia and the Pacific/UN-ESCAP).
IPC yang berkantor pusat di Jakarta memiliki anggota penuh yang meliputi Indonesia, India, Malaysia, Sri Lanka, dan Vietnam, sedangkan anggota asosiasi IPC meliputi Papua Nugini dan Filipina.
Baca juga: Kementan diminta kembangkan varietas unggul tanaman lada Babel
Baca juga: Kementan hilirisasi lada putih Bangka Belitung
Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.






















:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5383272/original/088478300_1760668597-Joy_Wahjudi__CEO_Erajaya_Digital_di_peluncuran_iPhone_17_Series_01.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5099595/original/076851300_1737187075-1737186206385_mimpi-masuk-rumah-sakit-menurut-islam.jpg)






:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5054220/original/051861500_1734398208-olla_2.jpg)




:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5379682/original/010744100_1760354808-AXIS_Nation_Cup_2025_2.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2974420/original/001300500_1574390017-0E6A0619-01.jpeg)

