Jakarta -
Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara terkait kabar Yohanes Gama Marchal Lau atau Joni asal Nusa Tenggara timur (NTT) si pemanjat tiang bendera tak lolos seleksi TNI. Jokowi menyampaikan responsnya setelah pernah menjanjikan Joni bisa masuk tentara.
Kilas Balik Janji Jokowi untuk Joni
Joni sempat viral karena aksinya menaiki tiang bendera saat momen upacara 17 Agustus 2018 yang lalu. Aksi viral Joni ini pun lalu diketahui oleh Jokowi.
Hingga pada 20 Agustus 2018, Jokowi mengundang Joni untuk makan siang bersama di Istana Negara, Jakarta. Sebelum makan siang bersama, kala itu, Jokowi sempat memanggil Joni berdiri di sampingnya untuk ditanyai mengenai aksi heroiknya itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi mengatakan telah menyaksikan video viral yang menunjukkan aksi Joni memanjat tiang bendera setinggi 20 meter untuk membetulkan tali yang tersangkut agar Sang Saka Merah Putih bisa berkibar.
"Saya lihat di video ini juga terkaget-kaget. Tiangnya kan kecil sekali itu dan tinggi sekali 20 meter. Di sini ada nggak yang berani naik seperti Joni. Kalau ada yang berani naik tiangnya yang dinaiki Joni, saya beri sepeda," ujar Jokowi berkelakar.
Jokowi kemudian menanyakan Joni apa yang dia inginkan dari Presiden. Dengan cepat Joni meminta sepeda kepada Jokowi.
"Sepeda," kata Joni.
"Jauh-jauh dari Belu ke Jakarta masak hanya sepeda," timpal Jokowi.
"Minta bikinin rumah saja," kata Joni lagi.
"Sudah itu saja? Sepeda sama rumah? Ya sudah. Nanti kalau saya tanya lagi, tambah lagi nanti," ucap Jokowi tersenyum.
"Saya titip belajar yang baik. Kan sudah dapat beasiswa kan? Belajar yang baik dan bekerja keras untuk meraih cita-cita. Memangnya nanti pingin jadi apa?" kata Jokowi.
"Jadi tentara," jawab Joni cepat.
"Ya sudah, nanti langsung daftar ke Panglima," kata Jokowi.
Baca Joni tak lolos TNI hingga reaksi Jokowi di halaman berikutnya.