Jakarta -
Proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat hampir selesai. Proyek ini ditargetkan operasi secara komersial atau commercial operation date (COD) di Februari 2025.
Corporate Secretary MIND ID Heri Yusuf mengatakan, program hilirisasi yang dicanangkan oleh pemerintah beberapa tahun terakhir bertujuan untuk memberikan nilai tambah pada komoditas pertambangan yang dikelola di dalam negeri. Peningkatan ini secara langsung berdampak pada nilai jual komoditas, memperbesar pendapatan negara hingga menumbuhkan geliat perekonomian nasional.
Oleh karena itu, Grup MIND ID mempercepat penyelesaian proyek hingga COD pada setiap proyek strategis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagai perusahaan milik negara, MIND ID terus mendukung pemerintah dengan mempercepat proyek strategis, sehingga program hilirisasi Indonesia semakin kuat dan mampu memberikan dampak dan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemakmuran seluruh rakyat Indonesia," katanya dalam keterangannya, Rabu (14/8/2024).
Salah satu proyek strategis yang akan memasuki masa commissioning phase adalah proyek SGAR pada September 2024 dengan progres penyelesaian sekitar 97%. Smelter milik konsorsium PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) melalui PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) ini diharapkan memasuki tahap COD pada Februari 2025 mendatang.
Dua Anggota MIND ID itu mengucurkan investasi hingga US$ 830 juta atau setara Rp 13,1 triliun untuk proyek SGAR. Nantinya, pabrik pemurnian bijih bauksit ini bisa memproduksi 1 juta ton alumina per tahun.
Proyek ini diyakini akan memberikan dampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah sekitar dengan serapan tenaga kerja hingga 1.000 orang.
Di samping itu, Grup MIND ID juga memiliki smelter baru dari Freeport Indonesia yang akan mampu memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi 1,7 juta ton. PTFI menggelontorkan modal hingga US$ 3,67 miliar atau sekitar Rp 58 triliun untuk smelter dengan desain single line terbesar di dunia ini.
Di luar itu, CATL dan MIND ID juga sudah sepakat menjalin kerja sama joint venture khususnya untuk mulai membangun ekosistem upstream yakni pabrik baterai. MIND ID juga tengah menjalin kerja sama untuk membangun industrial park yang diharapkan dapat menjadi rumah bagi produsen kendaraan listrik di Indonesia.
"Di tahun depan, Grup MIND ID memiliki beberapa program champion yang tentunya dapat membantu kami dalam menjalankan mandat yang diberikan oleh negara. Mulai dari ekspansi smelter aluminium, penambahan conveyor batubara, ekspansi kapasitas tin chemical dan tin soldier, hingga pengembangan timah primer blok #1 dan blok #2," katanya.
(acd/rrd)