Jakarta -
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan kedekatannya dengan salah satu orang terkaya di dunia, Ray Dalio. Bahkan berkat hubungan baiknya itu, Luhut mengaku Ray dengan sukarela mengirimkan kapal eksplorasi OceanX miliknya ke Indonesia.
Luhut bercerita, dirinya berkenalan dengan Ray pada 2021 lalu saat berkunjung ke Abu Dhabi. Perkenalan itu kemudian ia rawat dengan baik hingga pada Mei sampai Agustus 2024 lalu, Ray mengirimkan kapal miliknya ke Indonesia. Kapal itu untuk keperluan mitigasi bencana di masa depan.
"Perkenalan tersebut saya rawat dengan baik sehingga pada Mei sampai Agustus 2024 yang lalu, Ray mengirim kapal eksplorasi dan penelitian ilmiah OceanX miliknya ke Indonesia. Kapal tersebut menjalankan misi eksplorasi dalam rangka pengumpulan data biodiversitas laut Indonesia untuk keperluan mitigasi bencana alam di masa depan," tulis Luhut di salah satu unggahan Instagram, dikutip Minggu (1/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlepas dari itu, dalam laporan Forbes, disampaikan Ray Dalio adalah pendiri perusahaan pengelola dana investasi terbesar di dunia, Bridgewater Associates. Perusahaan investasi miliknya ini diperkirakan mengelola dana investasi sebesar US$ 124 miliar atau setara Rp 1.926,09 triliun (Rp 15.533/dolar AS).
Berkat usahanya itu Ray tercatat memiliki harta kekayaan sebesar US$ 14 miliar atau Rp 217,46 triliun. Dengan harta sebanyak itu, per 1 September 2024 ini dirinya berada di urutan ke-141 orang paling tajir di bumi versi Real Time Forbes.
Sementara itu menurut situs resmi Bridgewater Associates, Ray merupakan lulusan Sarjana bidang Keuangan dari C.W. Post College pada 1971 lalu. Kemudian ia memperoleh gelar MBA (Master of Business Administration) dari Harvard Business School pada 1973.
Dua tahun kemudian (1975) barulah Ray Dalio mendirikan Bridgewater Associates di sebuah apartemen dua kamar miliknya di New York City (NYC). Pada awalnya, Ray hanya membantu para investor institusional melalui konsultasi dan pengelolaan aset mereka secara aktif, terutama di pasar komoditas dan berjangka.
Ia juga membagikan pemikiran investasinya dalam laporan riset harian 'Bridgewater Daily Observations' yang dikirim kepada klien perusahaan melalui Telex. Seiring berjalannya waktu, kualitas laporan yang ditulis Ray ini menarik minat para investor hingga Bridgewater berhasil mendapatkan kucuran dana institusional pertama untuk dikelola secara langsung pada 1985 lalu.
Tidak tanggung-tanggung, dana investasi pertama yang dipercaya kepada Ray senilai US$ 5 juta dari Bank Dunia. Sejak saat itu banyak investor institusional lainnya yang kemudian ikut menitipkan dana investasi untuk dikelola secara langsung oleh Bridgewater.
Di bawah kepemimpinan Ray, Bridgewater akhirnya menjadi perusahaan pengelola dana investasi terbesar di dunia versi majalah Fortune. Selain itu hingga saat ini Bridgewater Daily Observations masih menjadi salah satu laporan pasar paling dicari investor dan pembuat kebijakan di seluruh dunia.
Namun pada 2017 lalu Ray secara resmi mengundurkan diri dari jabatan CEO, yang kemudian beralih menjadi CIO. Hanya berselang 3 tahun, pada 2020 ia kemudian mengalihkan jabatannya sebagai CIO untuk fokus pada posisinya sebagai pendamping Komite Investasi yang bertanggung jawab atas pengawasan dan evolusi strategi investasi Bridgewater.
Proses peralihan jabatan CIO ini rampung pada September 2022 lalu, dan sejak itu Ray Dalio hanya bekerja sebagai mentor bagi para CIO dan Komite Investasi perusahaan. Ia juga menjabat sebagai anggota Dewan Operasional, dan sebagai investor senior Bridgewater Associates.
(fdl/fdl)