Head of Digital Vertical Ecosystem Government & Public Service, DBT, PT Telkom Indonesia Gde Ngurah Sandhy Widyasthana menegaskan pihaknya berkomitmen memperkuat digitalisasi dengan memperkuat bisnis pusat data atau data center melalui platform kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
"Telkom saat ini sedang aktif dalam membangun data center karena memang ke depannya data center sangat dibutuhkan, terutama yang bisa AI," ujarnya dalam Media Briefing Navigasi Visi Indonesia di Era Hi-Tech dan Hi-Touch di Sarinah, Jakarta, Jumat (4/10).
Pada 2022 lalu, Telkom telah meresmikan pembangunan NeutraDC Hyperscale Data Center Batam (HDC Batam) di Kabil Industrial Estate, Batam, Kepulauan Riau. HDC Batam melengkapi ekosistem digital yang dimiliki TelkomGroup yang sebelumnya telah dibangun Data Center Cikarang dan Data Center Sentul, Serpong, Surabaya (3S DC) dan Regional DC yang berada di Singapura dan Hong Kong.
Baca juga : BigSocial Memitigasi Kekerasan Seksual dengan Memanfaatkan AI
"Kami punya NeutraDC, anak perusahaan Telkom yang mengelola bisnis data center. Data center kita tersebar di Singapura, di Batam juga ada," kata Sandhy.
Ia menjelaskan AI berperan penting untuk menganalisis dan mengekstraksi pola dari jumlah data besar dengan lebih cepat dan akurat, sehingga dibutuhkan untuk mengambil keputusan.
Dalam kesempatan sama, Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi berpandangan Telkom berpeluang menjadi pemain utama bisnis data center di Indonesia dengan jaringan broadband yang luas dan tersebar di banyak lokasi. Sehingga, dianggap dapat mampu menciptakan ekosistem digital bertaraf global.
Baca juga : AI Kian Pesat, Manusia Tetap Pengendalinya
"Memang ada peluang Telkom untuk menjadi pemain utama data center di Indonesia," katanya.
Telkom, katanya, bisa memanfaatkan peluang dari jumlah pengguna internet di Indonesia yang mencapai 200 juta, 27 ribu aplikasi milik kementerian, lembaga dan pemerintah daerah lalu banyaknya jumlah perusahaan rintisan atau startup yang membutuhkan penyimpanan data yang cukup besar
"Memang bisnis data center ini masih cukup cair. Walaupun ada pemain- pemain yang cukup besar, tapi saya melihat Telkom mampu menangkap peluang-peluang besar itu untuk mengembangkan bisnis data center," pungkasnya. (Z-11)