Jakarta -
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian selaku Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-14 BNPP. Upacara tersebut diikuti seluruh pegawai dan berlangsung di Kantor BNPP Jakarta.
Dalam amanatnya, Tito mengajak seluruh pegawai BNPP untuk merenung atas perjalanan panjang lahirnya BNPP. Selama 14 tahun berdiri, BNPP telah banyak berkiprah dalam mengelola dan menjaga batas negara.
"Dalam perjalanan, kepentingan terhadap perbatasan menjadi sangat mengemuka. Perbatasan menjadi tanda negara, sehingga harus dipertahankan batas tersebut. Tidak boleh kemudian garis batasnya bergeser menguntungkan negara lain," ujar Tito, dalam keterangan tertulis, Rabu (18/9/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tito menyebutkan peran BNPP sangat penting bagi negara, khususnya sebagai buffer zone atau daerah penyangga. Selain itu, perannya juga untuk mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan menjaga infitrasi dari pihak eksternal.
Dalam kesempatan itu, Tito menyebutkan Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah. Kekayaan itu perlu dijaga, khususnya melalui peran sentral dari BNPP.
Dengan peran itu pula, BNPP diharapkan mampu mendorong terwujudnya sentra ekonomi baru di kawasan perbatasan.
"Sekali lagi tugas yang paling penting adalah membangun daerah-daerah perbatasan. Maka saya meminta kepada BNPP kepada staf yang ada buat konsep grand design yang berbasis kecamatan, buat skala prioritas, duduk bersama," imbuh Tito.
BNPP, kata dia, merupakan salah satu badan yang memiliki tugas koordinasi. Sedangkan eksekutor program di BNPP merupakan kementerian/lembaga teknis yang membidangi urusan perbatasan. Karena itu, Mendagri meminta peran tersebut terus dimaksimalkan.
Dirinya menekankan, pada momentum HUT ke-14 ini, jajaran pejabat dan pegawai di lingkungan BNPP dipacu untuk mengingat kembali filosofi dibentuknya BNPP. Mendagri menyebut, BNPP memiliki misi mulia dan penting, yakni untuk saling berkoordinasi dalam menjaga perbatasan maupun membangkitkan sentra ekonomi di kawasan pinggiran.
Hal itu dijalankan sebagai bagian dari konsep pertahanan dan pemerataan pembangunan di negara kepulauan.
"Dari filosofi itu saya berharap rekan-rekan yang tergabung dalam BNPP, yang paling utama adalah memiliki hati, integritas. Saya bergabung kepada BNPP adalah untuk melaksanakan tugas mulia itu," tandas Tito.
Sebagai informasi, dalam upacara tersebut, Mendagri juga menyerahkan penghargaan tanda kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha secara simbolis kepada sejumlah pegawai. Penghargaan itu diberikan atas dedikasi dan loyalitas para pegawai di lingkungan BNPP.
(akd/ega)