Trump Desak Pengendali Lalu Lintas Udara Kembali Bekerja, NATCA Soroti Dampak Penutupan Pemerintah

Ilustrasi(Media Sosial X)

PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump kembali menimbulkan kontroversi melalui unggahan di platform media sosialnya, Truth Social, pada Selasa pagi waktu setempat. Dalam pernyataannya, Trump secara langsung menegur para pengendali lalu lintas udara (air traffic controllers) yang sudah berminggu-minggu tidak menerima gaji akibat penutupan sebagian aktivitas pemerintahan federal (government shutdown).

Trump menyerukan agar mereka “segera kembali bekerja”. Ia juga menyebut kecewa terhadap para pekerja yang memilih tidak masuk kerja selama apa yang ia sebut sebagai “Democratic Shutdown Hoax” atau “tipuan penutupan oleh Partai Demokrat”.

“Kalian akan mendapat catatan buruk, setidaknya di pandangan saya. Jika ingin meninggalkan pekerjaan dalam waktu dekat, silakan saja, tanpa pembayaran atau pesangon apa pun,” tulis Trump.

Dalam unggahan yang sama, Trump berjanji akan merekomendasikan bonus sebesar US$10.000 bagi pengendali lalu lintas udara yang tetap bekerja penuh selama masa penutupan. Namun, belum jelas apakah ia memiliki kewenangan untuk menentukan kebijakan pembayaran tersebut.

Sementara itu, Presiden National Air Traffic Controllers Association (NATCA), Nick Daniels, menyambut baik kesepakatan untuk membuka kembali pemerintahan dan membayar gaji pegawai sesegera mungkin. Ia menyebut langkah itu sebagai “arah yang benar menuju pemulihan”.

“Mereka tetap fokus, tenang, dan berkomitmen terhadap keselamatan,” ujar Daniels. “Namun di saat yang sama, banyak dari mereka harus memikirkan kebutuhan anak dan keluarga, bukan hanya pengaturan lalu lintas di udara.”

Daniels menambahkan, meski kesepakatan sementara telah dicapai, para pengendali lalu lintas udara masih waswas. Pendanaan sementara pemerintah akan berakhir pada akhir Januari, yang berarti ketidakpastian dapat kembali terjadi.

Sebelumnya, Administrasi Penerbangan Federal (FAA) telah meminta maskapai membatasi penerbangan domestik karena kekurangan personel pengendali. Dampaknya mulai terasa minggu lalu, dengan peningkatan pembatalan penerbangan dari 4% menjadi 6% pada hari berikutnya, dan diperkirakan naik hingga 10% menjelang akhir pekan.

Penutupan ini telah menekan sistem penerbangan nasional dan memperburuk kondisi ribuan pekerja yang menggantungkan hidup pada gaji bulanan mereka. (BBC/Z-2)