Pasca ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Jumat (7/11), aktivitas belajar mengajar dialihkan secara daring. Sekolah tampak lengang, sementara beberapa fasilitas diperbaiki dan staf tetap hadir untuk memantau kondisi serta mengkoordinasikan pembelajaran jarak jauh. Pemerintah dan aparat kepolisian juga menyiapkan pendampingan psikososial bagi siswa yang terdampak trauma.
Penyidikan terkait ledakan terus berlanjut. Densus 88 Antiteror Polri menyatakan pelaku tidak terhubung dengan jaringan teror, sementara polisi menyoroti faktor lingkungan dan perhatian keluarga yang kurang sebagai pemicu tindakan. Bahan peledak dibawa pelaku dalam tas jinjing, dan sebagian korban masih menjalani perawatan intensif di empat rumah sakit di Jakarta.
SMAN 72 Jakarta Sepi usai Ledakan, Siswa Belajar Daring dari Rumah
Aktivitas belajar mengajar di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Senin (10/11) berlangsung secara daring menyusul insiden ledakan yang terjadi beberapa hari sebelumnya. Sekolah tampak lengang saat pantauan, sebagian fasilitas diperbaiki, dan beberapa guru hadir untuk memantau kondisi serta mengkoordinasikan pembelajaran jarak jauh.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti memang menyampaikan untuk sementara pembelajaran akan dilalui secara daring.
“Ya, nanti sebenarnya tidak bisa kita pastikan kapan (untuk mengevaluasi). Nanti kita lihat. Memang mulai hari Senin besok sementara masih akan online sambil juga memperbaiki kerusakan di masjid ya,” ucap Mu’ti.
Meski sebagian staf tetap hadir di lokasi untuk memantau, sekolah mengambil kebijakan pembelajaran jarak jauh sambil menunggu perbaikan fasilitas yang terdampak. Petugas psikologi kepolisian dan relawan psikososial juga dikerahkan untuk menangani dampak trauma pada siswa.
“Ada dua yang kita lakukan. Jadi yang pertama, ada yang memang kita berikan nanti di rumah, lewat visit,” kata Mu’ti.
“Ada relawan-relawan psikososial yang akan membantu kami, baik dari kementerian maupun juga dari layanan masyarakat yang memang memiliki kepedulian untuk menangani masalah ini,” tutupnya.
Densus 88 Antiteror Polri soal Terduga Pelaku Ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta: “Tak Ada Pengaruh Jaringan Teror”
Penyidik Densus 88 Antiteror Polri AKBP Mayndra Eka Wardhana menyatakan bahwa profil terduga pelaku ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, Kelapa Gading, menunjukkan bahwa hingga saat ini belum ditemukan kaitan dengan jaringan terorisme terorganisir.
“Sampai dengan saat ini belum ditemukan adanya pengaruh jaringan teror kepada pelaku,” ujar AKBP Mayndra Eka Wardhana.
Meski demikian, pihak kepolisian mengungkap bahwa pelaku menyiapkan tujuh bahan peledak dan telah memproses tindak lanjut penyidikan, termasuk pemeriksaan terhadap aktivitas daring pelaku yang diduga bereferensi ekstremisme.
“Ya, sepertinya seperti itu. Akan tetapi kalau mau mengutip terkait inspirasi, baiknya diambil dari pernyataan pakar saja, bisa psikolog atau sosiolog,” tambahnya.

3 weeks ago
12





















:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5383272/original/088478300_1760668597-Joy_Wahjudi__CEO_Erajaya_Digital_di_peluncuran_iPhone_17_Series_01.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5099595/original/076851300_1737187075-1737186206385_mimpi-masuk-rumah-sakit-menurut-islam.jpg)





:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5054220/original/051861500_1734398208-olla_2.jpg)





:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5379682/original/010744100_1760354808-AXIS_Nation_Cup_2025_2.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2974420/original/001300500_1574390017-0E6A0619-01.jpeg)

