Liputan6.com, Jakarta Grup musik bergenre pop Melayu, WALI Band, kembali merilis single terbaru berjudul “Bang Jago.” Lagu ciptaan Apoy ini membawa pesan moral untuk selalu berbuat kebaikan, dirilis jelang akhir 2024 oleh perusahaan rekaman Nagaswara.
“Bang Jago” menggambarkan kisah laki-laki yang suka menyakiti perempuan, baik fisik maupun mental. Lagu ini mengingatkan pentingnya menghormati wanita, termasuk ibu, adik, dan kakak, serta menyoroti pentingnya menciptakan hubungan harmonis dan penuh penghargaan.
"Seorang laki-laki yang baik adalah yang melindungi perempuan di sekitarnya. Jika ia menyakiti mereka, itu sama saja dengan menyakiti ibunya," ungkap Apoy, pencipta lagu sekaligus gitaris WALI.
Seperti lagu-lagu sebelumnya, WALI mengemas “Bang Jago” dengan aransemen musik ceria dan khas pop Melayu. Vokal Faank yang ikonis berpadu harmonis dengan musik yang ringan, menjadikan lagu ini enak didengar dan mudah diterima pendengar.
Konsep Video Musik Bang Jago dan Peran Anggota WALI di Dalamnya
Video musik “Bang Jago” dikemas dengan konsep komedi yang unik. Sosok “Bang Jago” diperankan aktor Cansirano, berlatar perkampungan di sekitar base camp WALI di Tangerang Selatan.
Bang Jago digambarkan hidup dengan istri yang selalu ia intimidasi. Ia lupa bahwa di lingkungannya, terdapat “Bang Jago” lainnya. Video klip ini juga menampilkan peran setiap anggota WALI dalam karakter berbeda, menambah warna komedi dalam visualnya.
Para anggota WALI berpartisipasi sebagai karakter di video musik ini. Apoy sebagai jawara silat. Faank sebagai Pak RT. Ovie sebagai hansip. Tomi sebagai bos besar atau kakak ipar Bang Jago.
Konflik di antara karakter ini menciptakan momen komedi, yang memperkuat pesan lagu dengan cara yang ringan. Video ini disutradarai Dian Ragil.
25 Tahun Perjalanan WALI di Dunia Musik hingga Sukses Internasional dan Rekor Lagu-Lagu Hits
Terbentuk pada 31 Oktober 1999, WALI Band yang terdiri Apoy, Faank, Ovie, dan Tomi telah mengukir perjalanan 25 tahun di dunia musik Indonesia. Album pertama mereka, Orang Bilang (2008), mencetak hit seperti "Dik," "Emang Dasar," dan "Egokah Aku."
Tahun berikutnya, mereka meluncurkan album religi Mari Sholawat, yang sukses dengan single “Tomat (Tobat Maksiat)” sebagai soundtrack sinetron Islam KTP.
Lagu “Cari Jodoh” dari album kedua mereka tidak hanya populer di Indonesia, tapi juga meraih perhatian di Eropa. Lagu ini diadaptasi penyanyi Fabrizio Faniello dalam versi bahasa Inggris berjudul “I No Can Do.”
Kesuksesan juga diraih lagu “Baik Baik Sayang,” yang mencatat rekor lebih dari 26 juta unduhan RBT dan diadaptasi menjadi film berjudul sama.
Pada album ketiga, Aku Bukan Bang Toyib (2011), WALI kembali sukses berkat "Doaku Untukmu Sayang," "Nenekku Pahlawanku," dan "Yang Penting Halal." WALI juga memecahkan rekor 81 juta unduhan RBT pada 2014 dan penghargaan Walinum dari Nagaswara
Eksistensi WALI di Layar Kaca dan Dedikasi Sosial hingga Perayaan 25 Tahun
Selain bermusik, WALI membintangi sinetron Amanah Wali yang tayang hingga tujuh musim di TV swasta. Dengan basis penggemar yang luas, Parawali, mereka sukses mempertahankan eksistensi di dunia hiburan.
Tak hanya itu, WALI aktif dalam kegiatan sosial melalui Wali Care Foundation, yang kerap merenovasi musala untuk masyarakat.
Dalam rangka merayakan 25 tahun perjalanan mereka, WALI merilis “Bang Jago” sebagai hadiah spesial bagi penggemar. Lagu ini akan diperkenalkan secara resmi dalam acara spesial bertajuk “Dahsyatnya 25 Tahun WALI” yang akan tayang di TV Swasta.
"Semoga lagu ini menginspirasi mereka yang memiliki pasangan untuk selalu bersama dan saling jaga dalam kehidupan. Begitu juga WALI, Insyaallah, kami akan terus bersama hingga akhir,” tutup Apoy, didampingi Faank, Tomi, dan Ovie.