Liputan6.com, Jakarta- Indonesia Basketball League (IBL) telah mengumumkan format yang akan dipakai untuk musim 2026. Kandang-tandang akan tetap dipertahankan oleh IBL di musim yang baru.
Dalam pengumuman resmi akhir pekan kemarin, IBL memastikan musim 2025 diikuti 11 tim saja. Prawira, Bima Perkasa dan Bali United tidak lagi ikut serta.
Selain itu kandang-tandang tetap berlaku sejak musim reguler. Perubahan lainnya adalah sistem best of five untuk pertama kali akan diterapkan sejak semifinal.
Dipertahankannya sistem kandang-tandang sejak musim reguler mendapat pertanyaan dari fans bola basket. Pasalnya muncul dugaan banyak klub-klub yang keberatan karena beban finansial semakin berat.
Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah mengungkapkan alasan dipertahankannya sistem home-away ini. Menurutnya mayoritas klub mendukung kandang-tandang.
"Lebih banyak klub yang setuju home and away. Tapi kan ini bukan siapa setuju, siapa tidak setuju gitu ya. Kita intinya menghormati semua masukan. Pada prinsipnya kenapa Home and Away ini dilakukan justru untuk memberikan kesempatan lebih baik kepada semua, baik tim, baik liga secara ekosistem," ujar Junas ketika berbincang dengan media di Jakarta Pusa, Selasa (14/10/2025).
Klub Dapat Sumber Pemasukkan Baru
Junas pada kesempatan tersebut membantah klub rugi besar dengan sistem kandang-tandang. Junas melihat justru banyak pemasukkan baru yang didapat klub lewat kandang-tandang. Klub bisa mendapatkan pemasukkan dari tiket pertandingan, hingga penjualan merchandise.
"Kalau nggak ada home and away, artinya nggak ada potensi pemasukannya, mau dari mana? Tiket nggak ada. Merchandise pasti lebih sedikit," papar Junas.
Penyebab Mundurkan Bima Perkasa dan Bali United
Junas juga membantah mundurnya dua klub Bali United dan Bima Perkasa Jogja karena tidak setuju sistem home and away. Kedua klub tidak ikut IBL 2025 karena permasalahan internal.
"Saya telepon Dr. Edi (Wibowo) dari Bima Perkasa, telepon Pak Yabes Tanuri, yang Bali United. Mereka sama sekali nggak ada mempermasalahkan home and away. Sama sekali. Dokter Edi ini sampai bilang, Pak sebelah saya ini sudah yang paling benar, ini yang saya mau dari dulu soal Home and Away. Mereka ada masalah internal," imbuh Junas.